Djawanews.com – Pokja Genetik Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan keperawatan (FK-KMK) Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta menemukan mutasi D614G dari virus corona SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19.
Mutasi virus yang menginfeksi saluran pernafasan tersebut ditemukan dari pemeriksaan sampel dari Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah.
Kendati demikian, para peneliti belum bisa memastikan bahwa mutasi tersebut adalah biang keladi dari tingginya kasus Covid-19 di DIY dan Jateng.
“Bisa jadi iya, isa jadi tidak, tetapi tidak bisa disimpulkan,” ujar Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Genetik FK-KMK UGM, Gunadi dalam jumpa Pers, Selasa (2/9/2020).
Dia menuturkan, Pokja Genetik FK-KMK UGM memeriksa 11.250 sampel dari DIY dan 4.311 sampel dari Jateng.
- Tidak Hanya Indonesia yang Alami Lonjakan Drastis Kasus COVID-19, 5 Negera Ini Juga Alami Hal Serupa
- Masyarakat Badui Nol Kasus COVID-19 Mirip Kota Kecil Gunnison saat Flu Spanyol Menghantam Dunia
- Komunitas Relawan COVID-19 Yogyakarta Menyerah: Berita Lonjakan Kasus Hanyalah Puncak Gunung Es dari Fakta Sebenarnya
Setelah diteliti lebih lanjut, ada empat yang kemungkinan bermutasi.
“Empat itu, tiga dari Yogya, satu dari Jawa Tengah, mutasi itu ditemukan tiga dari empat. itu artinya 75 persen,” ucap terang Gunadi.
Dia belum bisa memastikan adanya mutasi itu jadi penyebab tingginya kasus Covid-19 di DIY dan jateng. Sebab yang bermutasi hanya empat dari ribuan sampel yang diteliti.
“Sehingga jauh dari ideal. Namun kalau melihat gambaran global mutasi virus corona yang sebesar 75 persen, tiga dari empat. Namun sekali lagi, ini belum bisa menyimpulkan kesana,” ucap Gunadi.