Djawanews.com - Facebook dan Google telah mengungkap rencana pembangunan kabel internet bawah laut. Jaringan kabel internet itu akan menghubungkan Asia Tenggara dan Amerika Utara.
Proyek bersama perusahaan telekomunikasi regional ini bertujuan menyediakan internet lebih cepat ke Indonesia dan juga Singapura.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan berharap agar proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) itu bisa mendukung peta jalan digital Indonesia. Ke depannya, kata Luhut, kabel-kabel fiber optik itu bisa langsung menghubungkan Jakarta ke final destination.
"Ini akan mendukung pengembangan peta jalan digital Indonesia, meningkatkan literasi digital warga negara, meningkatkan konektivitas di seluruh kepulauan Indonesia dan menjadikan Indonesia sebagai hub digital di kawasan," ujar Luhut.
Kedua kabel bawah laut itu dinamakan Echo dan Bifrost. Keduanya akan menghubungkan kabel internet Amerika Utara, Guam, dan Asia Tenggara.
Keberadaan Echo dan Bifrost melengkapi proyek kabel bawah laut yang melayani wilayah Indonesia saat ini, meningkatkan kualitas layanan, dan mendukung kebutuhan konektivitas di negara kepulauan ini.
Google bekerjasama dengan XL Axiata untuk menggelar Echo. Lalu, Facebook bermitra dengan Telin yang merupakan anak perusahaan Telkom dan Keppel, membangun Bifrost.
Kabel bawah laut Echo dan Bifrost tidak hanya akan menjadi kabel jaringan trans-pasifik pertama yang melalui rute baru melintasi Laut Jawa, tetapi juga akan meningkatkan kapasitas trans-pasifik secara keseluruhan hingga 70%.
Proyek SKKL ini, Echo ditargetkan dapat rampung pada 2023 dan Bifrost diharapkan bisa selesai pada tahun 2024.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.