Djawanews.com - Masyarakat kini diminta untuk belajar lebih jauh dari kasus investasi bodong 212 mart. Termasuk belajar pula dari patungan pembelian kapal selam yang dananya dikumpulkan dari masyarakat.
Hal ini pun menggelitik Guntur Romli. Lewat akun Instagram-nya, Guntur Romli menyampaikan soal patungan kapal selam dan investasi bodong 212 Mart.
"Patungan kapal selam sebaiknya untuk membayar uang nasabah investasi bodong 212 Mart," kata Guntur Romli.
Menurutnya, pihak yang menggalang dana patungan kapal selam dan 212 Mart berasal dari kelompok yang sama.
Guntur Romli menyebut jika patungan dana membeli kapal selam tidak akan sampai target. Harga kapal selam paling terjangkau Rp4,7 triliun. Konon, dana patungan itu baru miliaran rupiah dan tidak akan sampai target meski bertahun-tahun.
"Sumber patungan tidak bisa dibenarkan membeli kapal selam untuk negara, karena dana kapal selam harus melalui proses yang sah, APBN, tender, dan proses2 lainnya, tidak dikenal istilah patungan," tegas Guntur Romli.
Guntur juga mengatakan jika sumber patungan tersebut dibenarkan, bisa berbahaya. Menurutnya, bisa jadi ada pihak asing atas nama patungan membeli alutsista tentara dengan tujuan membeli loyalitas dan kesetiaan tentara kita. Karena itu pula, dia menilai lebih baik untuk menghindari proses kecurangan lebih lanjut.
"Kalau tidak jadi diserahkan, buat apa dana itu? Buat nikah lagi, buat main-main investasi bodong lagi? Tidak ada jaminan tidak akan ada kecurangan lagi, prosesnya juga tidak terbuka," sebutnya.
Dia membeberkan kalau NKRI masih mampu menyediakan budget untuk alutsista untuk tertara kita, kita juga tidak boleh jor-joran dan mubazir dalam pendanaan alutsista karena ada program-program prioritas lain saat ini apalagi di tengah pandemi seperti saat ini.
"Akhirul kalam, gak usa sok-sok an menggalang dana untuk membeli kapal selam tapi di sisi lain kelompoknya terlibat investasi bodong 212 Mart," sebutnya.
"Bayar kan saja dana nasabah korban investasi bodong 212 Mart itu daripada 'pansos' pengalangan dana kapal selam, karena sudah dipikirkan oleh negara kita," katanya lagi.
Soal penggalangan dana untuk membeli kapal selam, menurut pihak oposisi merupakan tamparan keras bagi pemerintah. Politikus Partai Demorkat Jemmy Setiawan mengatakan, kegiatan galang dana beli kapal selam pengganti KRI Nanggala-402 memperlihatkan kemampuan negara memelihara alutista.