Djawanews - Dari 38 kabupaten di Jatim, wilayah Madiun masih jadi 'jawara' kasus aktif Covid-19. Tapi bupati bilang, itu semua karena mereka gencar melakukan tracing dan testing.
Sesuai data yang dikeluarkan oleh laman resmi http://infocovid19.jatimprov.go.id, jumlah kasus aktif COVID-19 di Kabupaten Madiun hingga 5 Juni 2021 mencapai 148 pasien. Di urutan kedua Kota Surabaya dengan 143 pasien, ketiga adalah Kabupaten Blitar dengan 118 pasien, keempat Trenggalek dengan 100 pasien dan kelima Banyuwangi sebanyak 99 pasien.
"Soal kasus COVID-19 aktif tertinggi di Jatim, itu karena kita melakukan testing dan tracing yang sangat masif," ujar Bupati Madiun Ahmad Dawami di Madiun, Sabtu.
Dia mengklaim pelacakan kasus positif COVID-19 terus dilakukan. Bupati mengungkapkan bahwa upaya pencegahan penularan COVID-19 dilakukan dengan berbagai cara. Dua unit alat GeNose dan dua polymerase chain reaction (PCR) yang dimilikinya terus dioperasikan.
"Rapid test antigen pun masif digelar untuk mendeteksi warga berisiko. Jadi, total yang dites tinggi sekali," katanya.
Pihaknya menilai lebih baik kasus COVID-19 segera diketahui. Hal itu agar dapat sesegera mungkin dicegah menular ke warga lainnya.
Lebih lanjut ia menyatakan adanya pasien menunjukkan bahwa virus itu juga ada. Sehingga, masyarakat bisa berhati-hati. Pihaknya meminta warga Kabupaten Madiun untuk lebih meningkatkan disiplin protokol kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
Sesuai data, di Kabupaten Madiun kasus COVID-19 hingga Sabtu (5/6) telah mencapai 3.787 orang. Dari jumlah itu, 3.407 orang di antaranya telah sembuh, 148 orang dalam pemantauan, dan 232 orang meninggal dunia.
Tambahan kasus per Sabtu ini, konfirmasi baru sebanyak 21 orang, sembuh 26 orang dan meninggal dunia nihil.
Adapun tiga kecamatan dari 15 kecamatan yang menjadi penyumbang kasus positif COVID-19 paling banyak di Kabupaten Madiun adalah Kecamatan Geger, Kebonsari, dan Dolopo.