Djawanews.com – Pakar ekonomi Rizal Ramli membeberkan fakta baru jika anak bungsu Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep lebih kaya dari bapaknya sendiri. Pasalnya Kaesang memborong saham hingga puluhan miliar rupiah.
Kaesang Pangarep kedapatan diam-diam membeli saham emiten pengolahan beku berbasis udang, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (PMMP) melalui PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT).
Seperti diketahui PT Harapan Bangsa Kita (HEBAT) sendiri merupakan perusahaan yang dimiliki oleh Kaesang Pangarep.
Tindakan Rizal Ramli membeberkan sumber kekayaan Kaesang, merupakan bagian dari menanggapi pertanyaan aktivis Prodem Nicho Silalahi yang keheranan dengan sumber dana Kaesang.
Rizal lantas mengatakan jika kekayaan Jokowi saja sebagai presiden 2 periode hanya ada di kisaran Rp64 miliar.
"Kepo kali tuh aktifis Prodem? Kaesang Borong Saham Frozen Food Rp 92,2 Miliar, Aktivis ProDem Kepo: Duitnya dari Mana Nih? Wong harta Jokowi hanya Rp64 milyar?," kata Rizal Ramli melalui Twitternya, Rabu, 8 Desember.
Kaesang Pangarep Borong Saham Senilai Rp92,2 Miliar
Selabumnya, Nicho melalui akun Twitternya mempertanyakan sumber dana Kaesang untuk membeli banyak saham senilai Rp92,2 miliar.
“Setelah anak dan mantu jadi wali kota, kini si bungsu beli saham Rp92 M. Uang dari mana nih?” tulis Nicho Silalahi.
Setelah membaca respons dari Rizal Ramli, Nicho Silalahi lantas menyoroti harta kekayaan Presiden Jokowi yang disebut berjumlah Rp64 miliar.
“Jika berpikir jauh, maka bagaimana cara si Keasang ini mengumpulkan uang jika harta bapaknya aja cuma Rp64 m?” tulisnya.
Berdasarkan sebuah rilis resmi, Kaesang membeli sebanyak 188.240.000 lembar saham atau 8 persen, dari seluruh saham yang ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Pembelian itu dilakukan pada harga Rp490 per saham pada 8 November 2021. Sehingga, Kaesang setidaknya menggelontorkan dana Rp92,23 miliar.
Dengan pembelian tersebut, PT Tiga Makin Jaya (TMJ) yang merupakan pemegang saham mayoritas PMMP, mengantongi 1,01 miliar saham atau 43 persen. Menurun dari 1,2 miliar saham atau 51 persen.
“Tujuan dari transaksi ini adalah kerjasama strategis, dengan status kepemilikan saham langsung,” ujar Hirawan Tedjokoesoemo, Direktur Utama PT Tiga Makin Jaya.