Djawanews.com – Hampir tiga bulan maestro musik campursari, meninggal, masyarakat masih sering berziarah di makam Didi Kempot. Untuk saat ini, makam musisi yang dijuluki Father of Broken Heart itu masih dalam proses pembangunan.
Seperti yang diketahui, Almarhum Didi Kempot dimakamkan di TPU Dukuh Jatisari, Desa Majasem, Kecamatan Kendal, Ngawi, Jawa Timur. Didi Kempot meninggal pada 5 Mei 2020 lalu.
Dilansir dari Tribunnews, Kepala Desa Majasem, Nur Muhammadi, mengatakan bahwa saat ini masih dilakukan pembangunan di area makam Didi Kempot maupun area di sekitar pemakaman setempat.
“Jalan sudah diperluas, makam sudah dibikinkan semacam gapura atau perumahan,” kata Madi yang dikutip dari Tribunnews, Senin (24/8/2020).
Jalan menuju makam Didi Kempot juga sedang dalam proses dirapikan. Dari foto yang beredar, nampak bangunan seperti pendopo dengan empat pilar penyangga. Meski masih dalam proses pembangunan, para peziarah kerap berkunjung ke makam tersebut.
“Selalu ramai, Kamis malam Jumat hingga Sabtu Minggu pasti ramai,” kata Madi.
Ia mengungkapkan, peziarah yang datang berasal dari berbagai kota, mulai dari Gresik, Tuban, Lamongan, bahkan beberapa berasal dari luar provinsi.
“Wonosobo, Wonosari, Gunungkidul, daerah Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang) banyak,” tambahnya.
Jumlah peziarah yang berkunjung juga cukup banyak, setidaknya ada 200-an peziarah datang setiap harinya. Jumlah tersebut akan meningkat terutama saat weekend dan hari libur. Oleh karenanya, Madi selalu memberikan pengamanan dan petugas kesehatan di area tersebut.
“Nanti akan dikondisikan pengamanannya, petugas kesehatan pun ada,” ujar Madi.
Meski dikunjungi ratusan peziarah, di area makam Didi Kempot menerapkan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan dan sabun.