Djawanews.com – Setiap musim kemarau, Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, Jawa Tengah memang selalu menjadi daerah langganan kekurangan pasokan air bersih. Untuk mengatasi hal tersebut warga harus rela mengantre mendapatkan air di Kali Gantol.
Biasanya memang warga mendapatkan air bersih dengan membeli dari para supplier air. Untuk harga satu tangki air bersih 5.000 liter dibandrol dengan harga Rp350.000 yang cukup untuk kebutuhan air rumah tangga dan ternak selama dua pekan.
Namun lantaran kondisi keuangan warga sedang tidak menentu, warga harus rela berbondong-bondong mendatangi tebing curam untuk mendapatkan aliran air bersih dari Kali Gantol.
Dilansir dari Solopos, berikut ini cerita perjuangan warga Kemalang dalam mendapatkan air bersih dari Kali Gantol.
Adalah Gareng, pria 40 tahun yang terengah-engah ketika menaiki anak tangga di tebing curam, tepi jurang wilayah Dukuh Grintingan, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.
Kedua tangan Gareng membawa jerigen air penuh, masing-masing berkapasitas 20 liter. Sesekali Gareng berhenti mengambil napas dalam-dalam sebelum kembali membawa kedua jeriken menuju sepeda motornya.
Gareng mengambil air bersama istrinya. Meskipun baru pertama kalinya mengambil air dari Kali Gantol, Gereng mengaku tidak perlu waktu lama untuk mengisi jerigen hingga penuh.
Tidak hanya Gareng, banyak warga melakukan hal serupa. Namun ironisnya, lokasi pengambilan air tersebut tergolong cukup ekstrim dan berada di tebing curam dekat jurang.
Gareng dan warga lain mengambil air dalam bak penampungan yang berasal dari aliran kecil air pada dinding tebing yang dipenuhi pepohonan dan akar. Meskipun kecil, namun aliran air tersebut jernih dan dingin.
Kali Gantol sendiri berjarak sekitar 350 meter dari pemukiman di lereng Gunung Merapi itu. Akses menuju sana bukanlah mudah, hanya ada jalan setapak dan hanya muat untuk satu sepeda motor.
Selain perjuangan warga Kemalang mendapatkan air bersih, simak berita daerah menarik lainnya hanya di Berita Hari Ini Djawanews.