Djawanews.com – Jika di awal-awal pandemi Covid-19 trend pesepeda atau goweser di Magelang sangat tinggi, namun akhir-akhir ini sudah melihat menurun. Lantas apa penyebabnya?
Kepada Borobudurnews (14/8), Toto yang merupakan salah satu anggota dari komunitas Gowes Magelang menyatakan jika pemanfaatan sepeda bukan berarti digunakan sebagai kendaraan Harian.
Toto mengungkapkan jika masyarakat kini menggunakan sepeda hanya sebagai trend untuk mengisi waktu luang. “ Jadi tidak selalu menggunakan sepeda dalam jangka waktu yang panjang sebagai alat transportasi harian seperti di Negara Inggris atau Jepang misalnya,” terang Toto.
Goweser, menurut Toto hanya memanfaatkan sepeda sebagai media olahraga dan rekreasi. Atas hal tersebut, Toto menegaskan agar pemerintah lebih banyak berbenah terkait jalur khusus pesepeda di jalan raya.
Selain itu, Toto juga menegaskan jika pesepeda harus ada di lajur sebelah kiri dan juga wajib mematuhi peraturan di jalan raya. Hal tersebut menurutnya tidak hanya untuk keselamatan pribadi pesepeda, namun juga pengguna jalan raya lainnya.
“Kami selalu ingatkan pesepeda untuk selalu berjalan di sisi paling kiri. Kalau ada pejalan kaki, pesepeda bisa lewat situ dengan tetap memprioritaskan pejalan kaki,” ungkap Toto.
Sepertinya jika para goweser di Magelang memanfaatkan sepeda sebagai alat trasnportasi pengganti kendaraan bermotor, bukan hanya untuk alat rekreasi dan pamer.
Selain kabar tentang goweser di Magelang, simak berita menarik daerah lainnya hanya di Warta Harian Nasional Djawanews.