Djawanews.com – Kepala Biro Hubungan Masyarakat, Hukum dan Kerja Sama Badan Kepegawaian Negara (BKN) Satya Pratama mengatakan faktor utama jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) akan menurun karena ada moratorium penerimaan CPNS. Selain itu, diiringi PNS yang memasuki masa pensiun.
"Jumlah turun karena memang ada moratorium penerimaan dan pensiun," kata Satya pada Senin, 25 Juli.
Pada tahun 2022 ini misalnya, pemerintah fokus menyelenggarakan rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Alokasi terbesar yaitu di daerah untuk guru. Sementara itu, rencananya lowongan CPNS dibuka terbatas hanya untuk sekolah kedinasan. Satya mengamini bahwa akan ada lebih banyak lowongan PPPK daripada PNS.
"Yang banyak akan PPPK," ucapnya.
Satya pun memaparkan data statistik jumlah PNS di Indonesia. Data BKN mencatat total PNS Indonesia per tanggal 15 Juli sebanyak 3.992.766 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 963.171 PNS berada di instansi pusat. Sementara 3.029.595 lainnya berada di instansi daerah.
Dari total jumlah itu pula, terdapat 1.476.137 PNS yang berusia 51-60 tahun. Sementara itu, PNS berusia 41-60 tahun sebesar 1.245.421 orang. Sementara rentang usia 18-40 tahun sebesar 1.234.328. Artinya, rentang usai PNS 41-60 tahun menjadi mayoritas saat ini.
Prediksi jumlah PNS akan berkurang drastis mulanya disampaikan oleh Plt Ketua BKN Bima Haria Wibisana. Ia menyebut PNS nantinya hanya akan diisi oleh pejabat pembuat kebijakan. Sementara PPPK akan diisi untuk fokus pada pelayanan publik di setiap instansi pemerintah.
Komposisi seperti ini diklaim sudah diterapkan di banyak negara. Secara internasional, pembagian tersebut menggunakan terminologi civil servant (PNS) dan government worker (PPPK). "Di Amerika itu, police, social workers, teachers, health workers itu PPPK. Di Australia dan New Zealand malah semuanya PPPK," kata Bima.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.