Presiden Jokowi mengucapkan rasa terimakasihnya kepada para kepala daerah yang telah berpartisipasi dalam menyelenggarakan pemilu 2019. Simak selengkapnya.
Jokowi menuai berbagai apresiasi positif yang diberikan oleh beberapa pihak atas terselenggaranya pesta demokrasi di Indonesia pada 17 April lalu. Salah satunya adalah dari Perdana Menteri (PM) Kerajaan Inggris, Theresa May. Theresa May mengucapkan selamat kepada Jokowi melalui sambungan telepon sekitar pukul 19.00 WIB di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Sabtu (4/5) malam.
Keberhasilan pemilu 2019 memang tidak lepas dari berbagai pihak yang juga ikut sukseskan pemilu 2019.
Tidak dapat disangkal bahwa peran kepala daerah yang ada di Indonesia juga telah ikut sukseskan pemilu 2019 yang jujur dan adil. Atas hal tersebut Jokowi menyampaikan rasa terimakasihnya yang terdalam kepada para kepada daerah. Rasa terimakasih tersebut ia sampaikan saat Jokowi membuka Musyawarah Rencana Pembangunan Nasional Nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Kamis (9/5/2019).
Jokowi juga menyampaikan bela sungkawanya kepada para petugas pemilu 2019. “Atas nama bangsa, negara, dan seluruh rakyat Indonesia, saya ingin menyampaikan duka cita yang mendalam atas wafatnya petugas pemilu, KPPS, setelah menjalankan tugasnya. Semoga arwahnya diberi tempat yang paling mulia di sisi Allah swt,” ujarnya seperti yang dikutip dari realitarakyat.com.
Seperti yang diketahui bersama, ratusan petugas pemilu 2019 meinggal dunia karena dugaan kelelahan dan beberapa faktor lain. Data terbaru menyebutkan bahwa jumlah petugas penyelenggara pemilu yang meninggal dunia mencapai 550 orang. Sementara, 3.658 lainnya dilaporkan sakit.
Menanggapi kematian yang dialami oleh petugas pemilu 2019, Kementerian Kesehatan melakukan audit medis dan autopsi verbal untuk menyelidiki masalah tersebut. Dari hasil audit dan penyelidikan yang dilakukan, Kementrian Kesehatan menemukan bahwa sebagian besar penyebab kematian adalah penyakit yang dipicu oleh kelelahan dan usia tua.
“Selain di DKI Jakarta, secara garis besar kita sudah mendapatkan poin dari daerah, rata-rata meninggalnya karena penyakit. Ditambah juga dengan kelelahan. Dan usia juga rata-rata di atas 50 tahun paling banyak,” papar Oscar Primadi, Sekjen Kementerian Kesehatan.
Kabar duka meninggalnya para petugas pemilu 2019 justru dimanfaatkan oleh beberapa pihak untuk kepetingan politis. Hal tersebut mulai ramai dibicarakan dalam berbagai media. Sedangkan dari pihak KPU belum melakukan tindakan yang berarti dalam menanggapi masalah meninggalnya petugas Pemilu 2019.
Ilham Saputra selaku Komisioner KPU memberikan tanggapan atas tindakan KPU yang seolah terkesan diam. Ia mengatakan bahwa diamnya KPU bukan karena tidak peduli, melainkan karena mereka sedang berusaha menyelesaikan perhitungan suara sesuai tenggat waktu.
“KPU sekarang ini sedang disibukkan dengan banyak hal. Kita juga sudah mengurusi tentang teman-teman dan saudara-saudara kita yang meninggal. Kalau untuk mengulang kembali atau menyoal kembali persoalan-persoalan itu, buat kami kita akan kesulitan untuk menghadapi persoalan-persoalan ke depan, seperti rekapitulasi hari ini,” jawab Ilham. Meski diwarnai berbagai tragedi, kita harus mengapresiasi berbagai kinerja KPU dan beberapa pihak lainnya yang telah bekerja keras untuk sukseskan pemilu 2019. Adapun isu yang digemborkan sejumlah tokoh politik untuk mengulang kembali pemilihan umum agaknya kurang tepat, mengingat pengorbanan para petugas KPU 2019 yang totalitas.