Djawanews.com - Presiden Joko Widodo yang sempat memilih pakaian adat Baduy, tak mempersoalkan pernyataan warga Twitter akun @pawletariat yang menulis nada hinaan soal jualan madu.
Hal ini disampaikan Staf Khusus Menteri Sekretariat Negara Faldo Maldini mengomentari sikap pemilik akun Twitter @pawletariat yang menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) cocok menggunakan baju adat suku Baduy sambil bawa madu dan jongkok di perempatan.
Pemilik akun @pawletariat adalah seorang Jurnalis Media Online. Kantor media tempat @pawletariat bekerja sudah bikin pengumuman, tak ada hubungannya cuitan @pawletariat dengan sikap redaksi. Belakangan @pawletariat sudah mundur dari kantor tersebut dan menutup akun Twitternya juga.
Kembali ke Faldo. Kata politisi PSI ini, Jokowi tidak mempersoalkan cuitan bernada hinaan ke seorang presiden dan masyarakat Baduy. "Beliau lebih takut tidak bisa menyelesaikan pekerjaan dengan optimal," kata Faldo kepada redaksi djawanews.com, Rabu 18 Agustus 2021.
Bagi Faldo, semua orang boleh tidak suka dan benci dengan Jokowi. Tapi bukan berarti jadi menghina kebudayaan bangsa ini.
"Baju Adat Suku Baduy sama seperti pakaian daerah lain, menjadi wajah identitas bangsa kita," ungkap Faldo.
"Jangan merasa aku atau bajuku yang paling bagus, paling bernilai atau paling bisa merepresentasikan wajah Indonesia. Sudah bukan eranya seperti itu," tandasnya.