Djawanews.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) membantah isu kerenggangan hubungannya dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. Dia menegaskan, dirinya dan Megawati sudah seperti keluarga besar.
"Siapa bilang renggang, saya dengan ibu Megawati sudah seperti keluarga besar. Jelas, kan?" tegas Jokowi usai meresmikan Masjid At-Taufiq di Sekolah Partai PDI Perjuangan, Jalan Lenteng Agung Nomor 99, Jakarta Selatan, Rabu 8 Juni.
Jokowi mengatakan hubungannya dengan Megawati sudah seperti ibu dan anak. Karena itu, jika dalam perjalannya wajar saja jika sesekali terjadi perselisihan. Namun, dia meminta publik tak mengartikannya terlalu jauh.
"Bahwa dalam perjalanan anak kadang ada yang bandel, ada yang nakal, biasa. Itu wajar. Jangan ditarik ke mana-mana," kata Jokowi.
Menanggapi pernyataan Jokowi tersebut, pengamat politik Ujang Komarudin berpandangan hal itu tidak serta merta meredam spekulasi hubungan Jokowi dan Megawati dan PDIP yang panas adem.
Karena pada kenyataannya, narasi Jokowi dan Megawati tidak akur dalam calon presiden di Pilpres 2024 selama ini jadi dinamika.
"Walau Jokowi bicaranya enak, tidak serta merta hilangkan (beda pandangan) dalam politik 2024," kata Ujang.
Ujang meyakini bahwa nantinya sosok yang dijagokan Jokowi dalam Pilpres 2024 akan berbeda dengan calon yang diusung Megawati.
"Jokowi akan punya pilihan sendiri, saya analisa kemungkinan yang didukung PDI, kemungkinan tak didukung Jokowi," katanya.
Mengapa demikian, kata Ujang, seorang penguasa butuh kendali kaki kekuasaan setelah lengser.
"Sebagai mantan presiden, Jokowi punya keinginan sendiri ingin kolaborasi yang didukungnya itu. Kalau Jokowi dukung yang didukung PDIP nih, ketika dia tidak punya kuasa, maka itu akan telak (bagi Jokowi)," jelasnya.