Djawanews.com – Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI Jusuf Kalla (JK) melontarkan kritik terhadap pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia menilai pemerintahan Jokowi kian mirip dengan era Orde Baru yang dipimpin Presiden kedua RI Soeharto.
Dia menyebut, pada awalnya pemerintahan memang berjalan dengan demokratis. Namun, memasukin periode kedua atau menjelang 10 tahun menjabat, mulai berubah menjadi otoriter.
"Zaman Pak Harto, demokrasi juga berjalan baik awalnya. Semua pemerintahan itu demokratis kira-kira 10 tahun," kata JK di Jakarta, dikutip Rabu 2 Agustus.
"Soeharto itu 10 tahun masih baik, dalam artian demokrasi, setelah itu lebih otoriter. Sekarang juga begitu, kelihatannya setelah 10 tahun muncullah mulai macam-macam berbagai bagai masalah," imbuhnya.
Menurutnya, sikap otoriter dari pemerintah kerap muncul setiap 10 tahun menjabat. Tak terkeculai di era Orde Lama ketika kepemimpinan Presiden pertama RI Soekarno.
Oleh karena itu, Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 mengatur soal masa jabatan presiden dan wakil presiden. Kepala negara dan wakilnya hanya bisa menjabat lima tahun untuk dua periode.
"Jadi itulah sebabnya kenapa UUD kita membolehkan presiden dan wapres itu hanya boleh dua kali (menjabat). Tidak boleh lebih. Itulah tiga kali (masa jabatan) engga bisa lolos karena itu UUD," pungkasnya.