Djawanews.com - Lebih dari 100 orang tewas. Dan ratusan orang lainnya masih hilang di Jerman. Negeri itu kini sedang menghadapi salah satu bencana terburuk dalam satu abad terakhir ini.
Dilansir dari CNN, Jumat 16 Juli 2021, gambar-gambar menyedihkan beredar di Jerman dan Belgia. Ketika seluruh desa berada di bawah air, dengan mobil terjepit di antara bangunan yang runtuh dan puing-puing.
Belanda dan Luksemburg juga terkena dampak curah hujan ekstrem.
Di Jerman, sedikitnya 93 orang tewas di dua negara bagian barat. Di distrik Ahrweiler yang terkena dampak parah, di negara bagian Rhineland-Palatinate, pihak berwenang mengatakan kepada CNN bahwa jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
"Belum ada akhir yang terlihat," Ulrich Sopart, juru bicara polisi di kota Koblenz.
Saat ini ada 1.300 orang yang belum ditemukan di Ahrweiler, katanya, seraya menambahkan pihak berwenang berharap bahwa mereka akan dapat merevisi jumlah itu ketika operasi penyelamatan berlanjut dan saluran telepon dipulihkan.
"Di beberapa tempat saluran telepon masih terputus dan penerimaan sulit. Kami berharap orang-orang akan menghubungi kerabat, rekan kerja atau teman untuk memberi tahu mereka bahwa mereka baik-baik saja," katanya.
Sedikitnya 165.000 orang saat ini tanpa listrik di Rhineland-Palatinate dan negara bagian tetangga Rhine-Westphalia Utara. Di Rhine-Westphalia Utara, di mana setidaknya 43 orang tewas.