Djawanews.com – Sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan 2 warga negara pertama yang positif virus corona, masyarakat seakan menjadi paranoid. Padahal ada yang lebih berbahaya, karena akibat DB (demam berdarah) 100 orang dinyatakan telah meninggal.
Data Kemenkes, diilansir dari Media Indonesia (10/03), mencatat saat ini jumlah penderita DB di Indonesia mencapai angka 3.161 pasien yang tersebar di berbagai kota.
Akibat DB di NTT, 32 Orang Meninggal
Jumlah penderita DB tertinggi ada di Sikka (NTT) dengan 1.074 pasien, kemudian diikuti Pringsewu (Lampung) 299, Lampung Selatan 290, Lampung Tengah 265, Belitung (Bangka Belitung) 256, Bandung (Jabar) 218, Malang (Jatim) 218, Pacitan (Jatim) 208, Depok (Jabar) 172, Jakarta Timur (DKI) 161.
Sejak bulan Januari hingga sekarang, jumlah korban meninggal akibat DB di Indonesia mencapai 100 orang. Tentu angka tersebut lebih mengkhawatirkan dari korban virus corona di Indonesia.
NTT adalah daerah penyumbang korban meninggal paling banyak, yaitu 32 orang. Korban juga berjatuhan di beberapa wilayah lainnya, seperti Jawa Barat 15 orang dan 13 orang di Jawa Timur. Sampai saat ini Kemenkes menyatakan jika ketiga daerah tersebut (Jawa Barat, Jawa Timur, dan NTT) adalah zona merah DB.
Waspada virus corona boleh saja, namun jumlah korban jiwa akibat DB tidak dapat dianggap remeh, lantaran Indonesia kini sudah memasuki musim penghujan dan pencegahan perlu untuk digalakkan dan dilakukan secara serentak.