Djawanews.com – Politisi Partai Republik Kevin McCarthy dicopot dari jabatannya sebagai Ketua DPR Amerika Serikat (AS) melalui pemungutan suara pada Selasa, 4 Oktober. Hal ni merupakan pertama kalinya dalam sejarah DPR AS mencopot pimpinannya.
Diketahui, sebanyak delapan anggota Partai Republik, partai asal McCarthy, bersama dengan 208 anggota Partai Demokrat memilih untuk memecat McCarthy.
McCarthy Mengatakan kepada wartawan jika dirinya memperjuangkan apa yang Ia yakini. Ia juga mengatakan tidak akan mencalonkan diri kembali sebagai ketua.
"Saya memperjuangkan apa yang saya yakini," kata McCarthy, melansir Reuters 4 Oktober.
"Saya yakin saya bisa terus berjuang, tapi mungkin dengan cara yang berbeda," tandasnya.
Langkah politik kemarin dipimpin oleh Matt Gaetz, kritikus sekaligus rekan separtai McCarthy, Republikan beraliran sayap kanan asal Florida.
"Kevin McCarthy adalah makhluk rawa. Dia naik ke tampuk kekuasaan dengan mengumpulkan uang berbunga khusus dan mendistribusikan kembali uang itu sebagai imbalan atas bantuan. Kita sedang mengatasi demam ini sekarang," kata Gaetz kepada wartawan setelah pemungutan suara, melansir Reuters 4 Oktober.
Ini adalah momen drama tingkat tinggi terbaru dalam satu tahun, ketika DPR yang dikuasai Partai Republik membawa Washington ke ambang gagal bayar (default) utang AS yang mencapai 31,4 triliun dolar AS, serta penutupan sementara layanan pemerintah.
Partai Republik menguasai DPR dengan mayoritas tipis 221-212, yang berarti mereka tidak boleh kehilangan lebih dari lima suara jika ada anggotanya yang bergabung ke kubu Partai Demokrat dalam pemungutan suara.
Gaetz adalah satu dari selusin anggota Partai Republik yang berulang kali memberikan suara menentang pencalonan McCarthy sebagai ketua umum pada bulan Januari.
McCarthy akhirnya terpilih setelah 15 putaran pemungutan suara selama empat hari. Untuk memenangkan jabatan tersebut, McCarthy menyetujui peraturan yang lebih mudah untuk menentang kepemimpinan.
Pendukung McCarthy mengatakan Gaetz termotivasi oleh rasa haus akan publisitas, kesempatan untuk memenangkan jabatan yang lebih tinggi, atau kebencian atas penyelidikan etika yang sedang berlangsung.
Gaetz membantah melakukan kesalahan, mengatakan dia tidak termotivasi oleh rasa tidak suka terhadap McCarthy.
"Ini bukan kritik terhadap individu, ini adalah kritik terhadap pekerjaan. Pekerjaan belum selesai," tandasnya.
Belum jelas siapa yang akan menggantikan McCarthy di kursi pimpinan. Tapi, rekan separtainya, Patrick McHenry ditunjuk sebagai pejabat sementara.
Sejumlah tokoh Partai Republik seperti Steve Scalise dan Tom Emmer mungkin bisa menjadi kandidat, meski tidak ada yang secara terbuka menyatakan minatnya.