Djawanews.com – Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araqchi menegaskan komitmen negaranya pada Perjanjian Nonproliferasi Senjata Nuklir (NPT), meski telah memutus kerja sama dengan pengawas nuklir PBB (Badan Tenaga Atom Internasional/IAEA).
Diketahui, Iran memutuskan untuk menghentikan hubungan kerja sama dengan IAEA setelah AS dan Israel menyerang sejumlah fasilitas nuklirnya belum lama ini.
“Kerja sama kami dengan IAEA akan disalurkan melalui Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran untuk alasan keselamatan dan keamanan yang jelas,” tulis Araqchi dalam unggahannya di X.
Unggahan Araqchi ini merupakan tanggapan atas seruan dari Kementerian Luar Negeri Jerman yang mendesak Iran untuk membatalkan keputusan memutus hubungan kerja sama dengan IAEA.
Araqchi menuduh Jerman “secara eksplisit mendukung serangan Israel yang melanggar hukum terhadap Iran, termasuk situs nuklir yang dijaga.”
Pada Rabu 2 Juli, Presiden Iran Masoud Pezeshkian memberlakukan undang-undang yang disahkan oleh parlemen untuk menghentikan kerja sama dengan IAEA. Langkah yang ditentang AS mentah-mentah.
Upaya itu merupakan respons Iran yang menganggap IAEA berpihak pada negara-negara Barat dan memberikan pembenaran atas serangan udara AS-Israel terhadap instalasi nuklir Iran pada 13-24 Juni.