Djawanews.com – Sekretaris Jenderal PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) Antonio Guterres memaparkan bahwa dirinya sangat khawatir soal invasi Rusia karena peningkatan ketegangan soal Ukraina dan spekulasi yang meningkat konflik militer akan terjadi. Ia mendesak para pemimpin dunia untuk menggencarkan diplomasi guna menenangkan keadaan.
“Bahkan kemungkinan tentang konfrontasi yang membawa bencana seperti itu tidak bisa kita terima,” kata Guterres pada Selasa, 15 Februari.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pada Senin (14/2) mengatakan bahwa ia mendengar kabar bahwa invasi Rusia bakal segera dilaksanakan. Amerika Serikat mengatakan Moskow sedang meningkatkan kekuatan militernya. Rusia, sementara itu, telah memberi isyarat untuk terus melakukan dialog dengan negara-negara Barat dalam upaya meredakan krisis keamanan.
“Sekarang adalah waktunya untuk menurunkan ketegangan dan mengurangi pergerakan di lapangan. Tidak ada tempat bagi retorika panas. Pernyataan terbuka harus ditujukan untuk menurunkan ketegangan, bukan untuk mengobarkan,” ujar Guterres.
PBB Kocar-kacir Berusaha Keras Redam Isu Invasi Rusia, Prioritaskan Kedamaian
Sebelumnya pada Senin, Sekjen PBB melakukan pembicaraan dengan menteri luar negeri Rusia dan Ukraina secara terpisah. Guterres kemudian menuturkan kepada para wartawan bahwa dirinya akan tetap menjalin kontak secara penuh dalam jam-jam dan hari-hari ke depan.
Sekjen menekankan bahwa Piagam PBB mengamanatkan semua negara anggota agar dalam hubungan internasional menahan diri untuk tidak melakukan ancaman atau penggunaan kekuatan terhadap integritas wilayah atau kemerdekaan politik negara manapun. Ia mengingatkan semua pihak untuk terus mengupayakan diplomasi, bukan konfrontasi, dalam mencari penyelesaian konflik.
“Ini permohonan saya: Jangan gagal dalam mewujudkan perdamaian,” katanya.
Juru bicara PBB Stephane Dujarric pada Senin (14/02) menyebutkan tidak berencana mengevakuasi atau memindahkan satu pun anggota stafnya keluar dari Ukraina daan menjadi takut terhadap invasi Rusia. Dujarric mengatakan ada lebih dari 1.600 anggota staf PBB yang bertugas di Ukraina. Sebanyak 220 dari mereka adalah warga negara asing dan lebih dari 1.400 merupakan warga Ukraina.
Dapatkan warta harian terbaru lainya, ikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.