Djawanews.com – Kabar mengenai menurunnya kesehatan Presiden Rusia Vladimir Putin belakangan semakin santer diberitakan. Bahkan, baru-baru ini muncul kabar yang belum dikonfirmasi kebenarannya, bahwa pria 69 tahun ini hanya punya waktu tiga tahun untuk bertahan hidup oleh dokter atas penyakit kanker yang dideritanya.
Klaim mengenai kesehatan Putin yang memburuk itu disampaikan seorang perwira Dinas Keamanan Federal Federasi Rusia (FSB) yang tidak disebutkan namanya.
"Putin memiliki waktu tidak lebih dari dua hingga tiga tahun untuk tetap hidup," kata perwira tersebut pada Senin, 30 Mei.
"Presiden Rusia memiliki bentuk parah dari kanker yang berkembang pesat," tambahnya.
Pesan yang dikatakan berasal dari mata-mata Rusia yang tidak dikenal kepada pembelot FSB Boris Karpichkov itu juga mengatakan bahwa Vladimir Putin kehilangan penglihatannya dan menderita sakit kepala.
"Kami diberitahu bahwa dia menderita sakit kepala dan ketika dia muncul di TV, dia membutuhkan selembar kertas dengan semua yang ditulis dalam huruf besar untuk membaca apa yang akan dia katakan," kata perwira Rusia itu kepada Sunday Mirror, menambahkan bahwa penglihatannya benar-benar memburuk dan anggota badan Putin seringkali gemetar tak terkendali.
Isu Kesehatan Presiden Vladimir Putin Sudah Tersebar Luas ke Seluruh Dunia
Isu kesehatan Putin semakin berkembang setelah rekaman sebelumnya dari awal tahun ini menunjukkan tangannya yang tampak gemetar, sementara dia juga sempat terlihat memegang meja dengan posisi seolah menahan sakit selama siaran pertemuan pada bulan April.
Cerita mengenai kesehatan Putin konon berasal dari saluran Telegram Rusia yang sangat populer, General SVR.
Dokter yang memeriksa kesehatan Putin memperingatkan, operasi itu mungkin akan melumpuhkannnya untuk bebefapa waktu dan selama periode ini presiden akan menyerahkan kendali kekuasaan kepada seorang ajudan.
Kekhawatiran akan kesehatan Putin juga tersiar setelah mantan pejabat intelijen Inggris Christopher Steele mengatakan pemimpin Rusia itu meninggalkan pertemuan untuk perawatan medis.
“Rapat dewan keamanan yang seharusnya berlangsung selama satu jam penuh sebenarnya dipecah menjadi beberapa bagian,” kata Steele, yang menulis berkas tentang dugaan campur tangan Donald Trump dan Moskow dalam pemilihan AS 2016.
"Dia terus-menerus ditemani di sekitar tempat itu oleh tim dokter," katanya kepada radio LBC.
Dan awal bulan ini, seorang oligarki yang memiliki hubungan dekat dengan Vladimir Putin dilaporkan mengatakan bahwa dia menderita sakit yang amat sangat karena kanker darah yang dideritanya.
Orang Rusia yang tidak disebutkan namanya itu menuduh dalam rekaman bahwa presiden menjalani operasi di punggungnya sesaat sebelum memerintahkan invasi ke Ukraina pada 24 Februari, menurut majalah New Lines yang berbasis di AS.
Sementara itu, mantan kepala Badan Intelijen Rahasia Inggris Sir Richard Dearlove, memperkirakan Vladimir Putin akan digulingkan sebagai pemimpin karena masalah medisnya.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.