Djawanews.com - Keributan yang terjadi di RSA UGM viral karena ulah sekelompok pemuda yang marah-marah dan memaki tenaga kesehatan. Keributan ini awalnya dibagikan oleh akun Ike Susanti di sebuah grup Facebook Info Cegatan Jogja. Dalam unggahannya, Ia menceritakan pengalaman yang tidak menyenangkan tersebut.
Kejadian ini bermula saat sekelompok pemuda mengantar pasien mengggunakan mobil dan diduga dalam kondisi mabuk. Pasien tersebut merupakan seorang perempuan dengan tangan penuh tatto. Sesampainya di ruang IGD, keluarga pasien itu berteriak dan berbicara kasar.
Awalnya keluarga pasien lain masih memaklumi perilaku sekelompok pemuda tersebut karena mungkin dalam pengaruh alkohol. Namun karena terus memaki petugas dan mengeluarkan kata-kata kasar dengan mengatakan semua pasien di ruang IGD akan meninggal, akhirnya keluarga pasien lain yang berada di ruang IGD keluar.
Setelah viral dan menjadi perbincangan publik akhirnya pihak RSA UGM memberikan keterangan. Menurut manajemen RSA UGM, keributan disebabkan karena tindakan kurang terpuji dari sekelompok pemuda yang merupakan keluarga pasien.
Aksi tidak terpuji dengan memaki tenaga kesehatan di ruang IGD dan mengganggu pasien lain itu memancing emosi keluara pasien lainnya sehingga terjadi keributan antar keluarga pasien.
Meski tidak ada korban maupun kerusakan, namun tindakan yang dilakukan itu disayangkan oleh pihak manajemen RSA UGM.
“Manajemen RSA UGM menyesalkan kejadian tersebut. Pihak RSA UGM berharap kepada seluruh elemen masyarakat untuk saling menghormati khususnya dalam pelaksanaan pelayanan kesehatan di rumah sakit,” ungkap keterangan resmi yang ditandatangani oleh Direktur Utama, dr Arief Budiyono.