Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
Ini Penyebab Gelombang Panas Ekstrem yang Tewaskan Puluhan Orang di Thailand
Ilustrasi gelombang panas (Freepik)

Ini Penyebab Gelombang Panas Ekstrem yang Tewaskan Puluhan Orang di Thailand

MS Hadi
MS Hadi 09 Mei 2024 at 01:11pm

Djawanews.com – Gelombang panas atau heatwave melanda beberapa negara di Asia dalam beberapa pekan terakhir. Dilaporkan, jutaan orang di negara terdampak mengalami kepanasan akibat suhu panas ekstrem, bahkan kondisinya sudah berbahaya bagi kesehatan. 

Paparan gelombang panas yang terjadi secara berkelanjutan ini juga mengganggu sejumlah sektor. Bahkan jumlah negara menutup paksa sekolah demi menjaga siswanya agar tidak terkena serangan panas. Selain itu, cuaca panas ekstrem ini juga mengganggu produktivitas lahan pertanian. 

Kabar lebih parah akibat suhu tinggi ekstrem ini juga dilaporkan adanya puluhan orang meninggal dunia. Lantas apa penyebab gelombang panas di Asia dan daerah mana saja yang terkena dampak buruknya?

Penyebab Gelombang Panas di Asia

Terjadinya gelombang panas menurut para ahli disebut dipicu oleh krisis iklim. Perubahan iklim atau climate change disebabkan karena aktivitas manusia itu sendiri, terutama dalam pemakaian berlebihan pada bahan bakar fosil seperti batu bara dan BBM. 

Kepala Pusat Informasi Perubahan Iklim, Fachri Radjab, mengatakan bahwa serangkaian gelombang panas ini diduga disebabkan oleh tiga faktor. Berikut ini dugaan penyebab terjadinya gelombang panas yang melanda sejumlah negara di Asia:

Gerakan Semu Matahari

Dugaan pertama yakni karena gerakan semu matahari di akhir April dan awal Mei yang berada di atas lintang 10 derajat Lintang Utara. Fenomena antariksa ini bertepatan dengan wilayah-wilayah Asia Tenggara daratan. 

Anomali Iklim El Nino

Penyebab yang kedua yaitu anomali iklim El Nino 2023/2024 yang membuat gelombang panas. Berdasarkan analisis data historis menunjukkan bahwa ketika terjadi El Nino, wilayah di Asia Tenggara daratan bakal mengalami anomali suhu mencapai 2 derajat di atas normal dalam periode Maret-April-Mei. 

Global Warming

Faktor yang ketiga penyebab gelombang panas yakni karena pengaruh pemanasan global (global warming). Kondisi ini membuat suhu terus mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. 

Dari ketiga kombinasi faktor di atas, suhu udara menjadi sangat panas pada April-Mei. Wilayah-wilayah di Asia Tenggara mengalami cuaca ekstrem berupa gelombang panas. Masyarakat Indonesia pun perlu mewaspadai ancaman suhu tinggi ini dalam beberapa waktu sekarang. 

Baca Juga:
  • Mulai Tahun Depan Kamboja Terapkan Wajib Militer, Berlaku Usia 18 hingga 30 Tahun
  • Dinonaktifkan, PM Paetongtarn Minta Maaf ke Publik Thailand
  • DPR Minta Pemerintah Pastikan Keamanan Anggur Muscat dari Residu Kimia Berbahaya

Wilayah di Asia Tenggara yang Mengalami Gelombang Panas

Berbagai pemberitaan media internasional menyoroti sejumlah negara di Asia Tenggara yang kepanasan akibat suhu tinggi yang sudah tergolong ekstrem ini. Salah satu negara yang terpapar oleh gelombang panas adalah Filipina. Negara ini sampai menutup ribuan sekolah dan menyetop kelas tatap muka untuk sementara. 

Serangan gelombang panas juga dirasakan oleh negara Thailand. Pihak berwenang di negara gajah putih tersebut melaporkan adanya 30 orang tewas akibat serangan suhu tinggi sepanjang tahun. Pemerintah setempat juga menginstruksikan agar masyarakat menahan diri dari aktivitas di luar ruangan. 

Suhu udara di Bangkok, ibukota Thailand, bahkan sempat menebus 40,1 derajat celcius. Dengan indeks panas yang melampaui angka 52 derajat celcius, kondisi suhu di daerah tersebut sangat menyengat bagi orang-orang di sana. 

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2017 menyebutkan bahwa di akhir abad ini bakal terjadi perubahan iklim yang bisa menimbulkan glombang panas ekstrem. Tingkat suhu panas ini disebut melebihi batas kemampuan manusia dalam bertahan hidup tanpa perlindungan. 

Demikianlah ulasan mengenai penyebab gelombang panas di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Gelombang panas merupakan ancaman serius yang perlu diwaspadai hingga waktu mendatang karena bisa menimbulkan masalah kesehatan yang urgent. Baca juga tips melindungi kulit dari gelombang panas.

Bagikan:
#berita hari ini#djawanews#INTERNASIONAL#Asia#Thailand#Gelombang Panas#heatwave

Berita Terkait

    Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil
    Berita Hari Ini

    Pengembangan Energi Listrik dari Sampah di Riau Dipercepat untuk Kurangi Emisi dan Ketergantungan Fosil

    Djawanews.com - Pemerintah Provinsi Riau menegaskan komitmennya dalam mengembangkan energi listrik berbasis sampah sebagai bagian dari strategi menuju energi bersih dan berkelanjutan. Gubernur Abdul Wahid menilai, ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?
    Berita Hari Ini

    Elevasi Waduk PLTA Koto Panjang Terus Menurun, Operasional Turbin Terancam Berhenti?

    Saiful Ardianto 06 Nov 2025 11:19
  • Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!
    Berita Hari Ini

    Alasan Regulasi Energi Nuklir Sangat Melambat di Indonesia, Ini Penjelasannya!

    Saiful Ardianto 05 Nov 2025 14:10
  • Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?
    Berita Hari Ini

    Kompensasi PLTA Karebbe: Alih Fungsi Lahan atau Pemenuhan Kewajiban Lingkungan?

    YOGYAKARTA - Bupati Kabupaten Luwu Timur dua periode, Andi Hatta Marakarma (Opu Hatta) mengemukakan kekhawatirannya terkait status lahan yang disiapkan sebagai kompensasi PLTA Karebbe. Lahan tersebut awalnya ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?
    Berita Hari Ini

    INARI Expo 2025 Hadirkan Inovasi Energi Hijau dari Nyamplung, BRIN Siap Perkenalkan?

    Saiful Ardianto 04 Nov 2025 15:17
  • Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt
    Berita Hari Ini

    Sejarah PLTA Karebbe: Mulai Beroperasi 2011 dengan Kapasitas 90 Megawatt

    Saiful Ardianto 04 Nov 2025 11:09

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Uji Penggenangan PLTA Batang Toru: Proyek Siap Menuju Operasional pada 2026
Berita Hari Ini

1

Uji Penggenangan PLTA Batang Toru: Proyek Siap Menuju Operasional pada 2026

PT Perta Arun Gas (PAG): Tulang Punggung Suplai Energi di Sumatera Utara
Berita Hari Ini

2

PT Perta Arun Gas (PAG): Tulang Punggung Suplai Energi di Sumatera Utara

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Apa Itu dan Penjelasan Lengkap!
Berita Hari Ini

3

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS): Apa Itu dan Penjelasan Lengkap!

Laser Micromachining: Inovasi BRIN untuk Energi Listrik Berbasis Kelembapan Udara
Berita Hari Ini

4

Laser Micromachining: Inovasi BRIN untuk Energi Listrik Berbasis Kelembapan Udara

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!
Berita Hari Ini

5

Menguak Sumber Energi dari Sampah yang Terabaikan, Simak Penjelasannya!

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up