Djawanews.com – Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan ke tiga negara tidak menggunakan pesawat kepresidenan tetapi pesawat Garuda Indonesia. Mengenai hal itu, Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono mengatakan keputusan mempertimbangkan sisi efisiensi anggaran.
“Tentunya penggunaan anggaran juga menjadi perhatian kami. Setelah kami hitung jauh lebih hemat dengan turut sertanya para menteri dalam rombongan ini, dibandingkan para menteri ini menggunakan pesawat komersial," ujar Heru dalam keterangan tertulisnya.
Hal lain yang menjadi pertimbangan yakni mengingat selama masa pandemi diterapkan aturan protokol kesehatan dalam penerbangan ke luar negeri ini.
“Ini penerbangan jarak jauh dan kita tahu Covid-19 ini masih ada, bahkan di Eropa terjadi peningkatan. Oleh karena itu Pak Sesmil (Sekretaris Militer Presiden Marsda TNI M Tonny Harjono) menerapkan aturan yang ketat di dalam penerbangan ini, seperti harus menggunakan masker dan antarpenumpang minimal berjarak satu kursi,” ucap Heru.
Pesawat Garuda Indonesia yang dicarter presiden pun diberi lambang dan tulisan Republik Indonesia di badan pesawat. Sebab secara protokoler, pesawat itu akan menjadi Pesawat Kepresidenan RI.
Adapun rangkaian perjalanan Presiden Jokowi ke luar negeri dimulai dari Roma. Usai berkunjung ke Roma, Jokowi akan mengunjungi Glasgow, Skotlandia dalam rangka menghadiri Konferensi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) 2021 yang juga dikenal sebagai COP26 pada 1- 2 November 2021.
Dari Skotlandia, perjalanan Jokowi berlanjut ke Uni Emirat Arab pada 3-4 November 2021 dalam rangka pertemuan bilateral. Jokowi baru akan tiba kembali ke Indonesia pada 5 November 2021.