Djawanews.com – Aliansi pertahanan AUKUS dibentuk oleh Amerika Serikat, Inggris dan Australia di tengah meningkatnya ancaman China. Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Peter Dutton menyebut AUKUS merupakan sebuah keputusan bersejarah bagi Australia. Namun yang manarik yakni Dutton membawa Indonesia dalam komentarnya.
"Apa yang diinginkan Australia? Kami ingin perdamaian berkelanjutan di kawasan kami, kami menginginkan stabilitas, kami ingin ada kesempatan bagi Indonesia, Vietnam dan Sri Lanka dan Korea untuk terus berkembang dan memberikan standar hidup yang lebih baik bagi rakyat mereka dan hasil kesehatan yang lebih baik," kata Dutton dikutip dari Sky News, Jumat, 17 September.
"Itu adalah kesuksesan untuk dunia dan kita perlu memastikan itu bertahan lama," imbuhnya.
Bagi Dutton, Indonesia, Vietnam, dan Korea Selatan adalah mitra Australia di kawasan.
"Mereka memahami nilai-nilai yang kami anut dan bahwa kami telah secara konsisten menganutnya untuk jangka waktu yang lama," katanya.
Dutton mengatakan kemitraan baru dengan AS dan Inggris ini muncul di tengah kebutuhan untuk menghadapi ancaman "nyata dan meningkat".
"Ini adalah keputusan bersejarah dan kami sangat berterima kasih atas hubungan kami dengan Amerika dan Inggris," katanya.
Sebagai informasi, inisiatif pertama AUKUS adalah kolaborasi kapal selam bertenaga nuklir untuk Angkatan Laut Australia. Dengan kesepakatan tersebut, berarti Australia membatalkan perjanjian pembelian kapal selam rancangan Prancis.