Djawanews.com – Imam Besar Masjid Nabawi Madinah Arab Saudi, Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaify tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta pada Senin malam, 7 Oktober. Rencananya, Syekh Ahmad akan berada di Indonesia selama empat hari ke depan.
Ada beberapa agenda yang akan dilakukan Syekh Ahmad selama kunjungannya di Indonesia. Di antaranya bertemu Wapres Ma'ruf Amin dan memberikan khotbah Salat Jumat di Masjid Istiqlal.
"Beliau (Syekh Ahmad) nanti akan ceramah pada Jumat di Masjid Istiqlal," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam pada Kementerian Agama Kamaruddin Amin di Tangerang, dikutip ANTARA Selasa, 8 Oktober.
Sebelum itu, Imam Besar Masjid kedua bagi umat Islam ini, terlebih dahulu bakal menjalani pertemuan kenegaraan dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.
Kemudian, dilanjutkan dengan pertemuan dengan seluruh jajaran Majelis Ulama Indonesia (MUI), Organisasi Masyarakat Islam serta beberapa Pondok Pesantren (Ponpes) di Indonesia.
"Insya Allah nanti akan diterima di Istana oleh Pak Wapres Ma'ruf Amin, dan saat ini kami sedang menunggu konfirmasi," katanya menambahkan.
Menurut Kamaruddin Amin kunjungan kenegaraan yang dilakukan Imam Besar Masjid Nabawi Syekh Ahmad tersebut akan bergulir selama empat hari di Indonesia.
"Mudah-mudahan dengan beliau berkunjung ke Indonesia bisa bermanfaat dan berkah bagi Indonesia," katanya.
Diketahui, Syekh Ahmad tiba ke Tanah Air melalui Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta) Tangerang, Banten, Senin malam, dalam agenda kunjungan kenegaraan di Indonesia.
Syekh Ahmad bin Ali Al-Hudzaify beserta rombongan tiba di Terminal VVIP Bandara Soetta dengan menggunakan pesawat komersil sekitar pukul 22.34 WIB.
"Saya berterima kasih atas sambutan istimewa dari hadirin semua. Saya ingin menyampaikan bahwa saya sangat mencintai kepada seluruh umat Muslim yang ada di Indonesia," ucap Syekh Ahmad.
Pada kunjungannya ini, disambut langsung sejumlah pejabat dari Kedutaan Besar Negara Arab Saudi untuk Indonesia, Kementerian Agama (Kemenag), Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI), Dewan Dakwah Indonesia, UIN Indonesia, Badan Pengelola Masjid Istiqlal dan Darunnajah University.