Djawanews.com – Warga Perumahan Puri Kartika Asri Blok Q, Kelurahan Arjowinangun, Kecamatan Kedungkandang, dihebohkan oleh suara dentuman yang datang dari rumah Dwi Ariesta Wardhana, Sabtu pagi, 7 Mei.
Ternyata suara tersebut tidak lain merupakan suara pemilik rumah, Dwi Ariesta Wardhana yang terjatuh dari lift atau elevator di dalam rumah. Akibat peristiwa tersebut, si pemilik rumah mengalami patah tulang.
Bagaimana tidak membuat heboh warga. Sebab yang jatuh dari ketinggian tiga meter itu bukan manusia biasa. Dia termasuk manusia ”berbobot”. Bahkan bisa jadi, dia memiliki bobot terberat di Kota Malang, yakni 275 kilogram atau nyaris 3 kuintal.
Saking berbobotnya, untuk mengevakuasi korban, warga harus mendatangkan UPT Damkar dan PMI Kota Malang ke sana. Tak tanggung-tanggung, butuh 12 orang untuk bisa mengangkat pria 38 tahun ke mobil pikap dan dibawa ke RS Saiful Anwar.
”Kami tiba di lokasi pukul 10.47, karena keluarga baru mengabarkan ke kami pukul 10.20,” kata Koordinator Evakuasi PMI Kota Malang Naufal Zhorifah, diktuip dari beritaterheboh.com.
Kejadian tersebut bermula ketika korban hendak turun dari lantai dua rumah dengan menggunakan lift barang yang dimodifikasi. Badan korban begitu besar dan lebar hingga naik turun antar lantai di rumahnya pun harus menggunakan lift.
Baru menekan tombol untuk turun, seketika, tali sling atau kawat penghubung mesin dan kotak muatannya terputus. Dia terjatuh dari ketinggian tiga meter.
Kepala UPT PMK Kota Malang Teguh Budi Wibowo menyampaikan, akibat peristiwa itu, korban mengalami luka patah tulang di kedua kakinya. Setelah evakuasi berhasil, korban dilarikan ke RSSA Kota Malang.
"Korban mengalami patah kedua kakinya, karena jatuh bersama lift itu. Proses evakuasi 2 jam lebih," ujarnya.