Djawanews.com – Penundaan pelantikan Jenderal Andika Perkasa oleh Presiden Joko Widodo sebagai Panglima TNI menimbulkan pertanyaan publik. Karena lazimnya setelah disetujui DPR RI langsung ada pelantikan di istana negara.
Aktivis Petisi ’28, Haris Rusly Moti juga ikut mempertanyakan apa yang ditunggu Presiden Jokowi menunda pelantikan Andika.
“Jenderal Andika diajukan pada Rabu Pon sebagai Panglima TNI, telah disetujui DPR-RI. Namun, kita masih menanti jadwal pelantikan,” tanyanya saat berbincang dengan Kantor Berita Politik RMOL, Jumat, 12 November.
Lantas Haris Rusly Moti menduga beberapa kemungkinan. Menurutnya bisa saja Jokowi menunggu pelantikan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pengganti Andika Perkasa terlebih dahulu. Atau, Presiden Joko Widodo sedang merancang pelantikan besar, artinya akan dilakukan bersamaan dengan pelantikan menteri hasil reshuffle.
“Sekadar bertanya. Mungkin saja pelantikan Panglima TNI bersamaan dengan pelantikan KSAD baru dan bersamaan dengan pelantikan menko maritim yang baru, meneg BUMN yang baru?” ujarnya.
Menurut Haris Rusly Moti, ekonom senior DR. Rizal Ramli cocok dijadikan Menko Maritim dan Investasi menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan dan Faisal Basri jadi Meneg BUMN menggantikan Erick Thohir.
Namun di sisi lain, ia juga mengaitkan penundaan pelantikan tersebut dengan pemilihan hari baik yakni hari Rabu Pon. Hari yang menurut Jokowi sakral secara spiritual.
“Bisa juga Presiden Jokowi berpegang pada nasihat para spiritualisnya untuk melantik di hari yang bertepatan dengan Rabu Pon,” tutupnya.