Jakarta, (06/01/2020)—Hari ini merupakan hari pertama masuk sekolah bagi siswa setelah libur semester. Pemerintah daerah mengusahakan agar anak-anak di lokasi yang terdampak banjir DKI tetap bisa melaksanakan proses pembelajaran.
Dilansir dari Medcom, Muhadjir Effendy selaku Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), menginstruksikan jajarannya agar siswa di lokasi bencana juga bisa tetap belajar. Hal ini tegas Muhadjir merupakan pesan dari Presiden Joko Widodo.
“Pesan Pak Presiden, apa pun kondisinya jangan sampai anak-anak tidak belajar. Karena kalau anak-anak tidak belajar cukup lama, untuk mengembalikan ke suasana belajar itu cukup susah,” kata Muhadjir ketika meninjau lokasi bencana di Kecamatan Lebak Gedong, sabtu (4/1).
Kerusakan Fasilitas Sekolah Akibat Bencana Banjir DKI
Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, mengatakan telah melakukan pendataan sekolah yang rusak akibat banjir. Tidak hanya sekolah, dalam pernyataan resminya, ia dan timnya juga melakukan pendataan siswa, guru, dan tenaga kependidikan terdampak bencana.
Tercatat oleh Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) per 3 Januari 2020 terdapat 290 sekolah terdampak banjir di wilayah DKI Jakarta, yaitu 201 terendam banjir dan 89 sekolah mengalami gangguan akses menuju ke sekolah. Sedangkan dari jumlah siswa terdampak banjir Seknas mencatat ada 8.420 siswa.
Sejumlah sekolah yang terkena dampak bencana juga sudah mulai dibersihkan sejak sabtu (4/1) untuk persiapan sekolah hari ini.
Asal Tetap Bisa Belajar: Dari Tenda Darurat sampai Berpakaian Bebas
Selain sekolah bencana banjir juga merendam rumah-rumah warga. Hal ini menyebabkan para siswa dan tenaga pendidik kehilangan peralatan dan perlengkapan sekolah seperti buku, alat tulis, dan seragam.
Agar bisa tetap melaksanakan kegiatan belajar hari ini berbagai cara ditempuh oleh Kementerian Pendidikan dan jajarannya. Salah satunya yaitu memberikan 1OO paket yang disebut dengan ‘paket sekolah’.
Dilansir dari Detik.com, senin (6/1), Nadiem Makariem menjelaskan paket sekolah terdiri dari satu unit tenda kelas darurat, school kit, seragam sekolah, pramuka, 600 eksemplar buku modul belajar mandiri, dan 150 eksemplar buku materi esensial.
Selain itu, demi tetap terlaksananya kegiatan pembelajaran beberapa sekolah di DKI Jakarta mengizinkan siswa dan tenaga pendidik tidak menggunakan seragam sebagaimana hari-hari biasa. Sebut saja misalnya sekolah di Pasar Baru, Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Dilansir dari Kompas.com, Minggu (5/1), Tri Astuti selaku Kepala Sekolah SDN 01 Pasar Baru mengatakan, “Kami sudah koordinasi dengan para guru, bagi anak-anak yang enggak punya seragam karena kebanjiran, boleh pakai pakaian bebas asal rapi.”
Berbagai bentuk upaya pemerintah dan jajarannya di atas dilakukan demi proses pembelajaran siswa-siswa terdampak bencana tetap bisa terlaksana dengan baik setelah banjir melanda DKI Jakarta.