Kerusakan lapisan ozon dapat berdampak terhadap kenaikan suhu di muka bumi.
Menjelang datangnya hari ozon dunia pada 16 September 2019, masyarakat dihimbau untuk menjaga lapisan bumi dari kerusakan ozon. Pasalnya kerusakan lapisan ozon akan berdampak pada kesehatan manusia seperti kanker kulit, menurunnya kekebalan tubuh hingga katarak.
Sebagai informasi, ada beberapa yang dapat berdampak pada perusakan lapisan ozon seperti Air Conditioner, Kulkas dan lain sebagainya. oleh karenanya kita dihimbau untuk menjaga kerusakan ozon dengan berperan aktif menjaga lingkungan melalui penggunaan barang barang yang ramah ozon.
Sejarah hari ozon dunia
Tanggal 16 September ditetapkan sebagai Hari Ozon sedunia oleh Perserikatan Bangsa Bangsa alias PBB. Penetapan ini berdasarkan penandatangan Protokol Montreal oleh 188 negara pada 16 September 1987.
Dengan adanya perjanjian internasional ini, PBB mengingatkan kepada masyarakat internasional untuk menjaga lapisan bumi.
Adapun Pakta Montreal ini merupakan tindak lanjut dari Konvensi Vienna yang diadakan pada tahun 1985. PBB sendiri mengharapkan lapisan ozon dapat pulih secara menyeluruh pada 2050.
Asal tau saja, kerusakan lapisan ozon terjadi karena polusi udara yang disebabkan oleh gas Freon (Clorofluorocarbon/CfFC) yang banyak digunakan dalam sistem pendinginan kulkas ataupun Air Conditioner (AC).
CFC yang berada diudara akan berinteraksi dengan ozon dan akan bereaksi menjadi O2. Proses reaksi berantai ini membuat lapisan ozon menjadi semakin tipis. Dimulai dari Antartika dan terus menyebar hingga bagian utara.
Menipisnya lapisan ozon menyebabkan suhu di bumi menjadi naik dan mengakibatkan melelehnya es di kutub sehingga membuat permukaan air laut menjadi naik serta mengacaukan periodisasi musim.
Adapun langkah PBB yang mengajak masyarakat untuk menjada lapisan bumi ternyata membuahkan hasil. Saat ini lapisan ozon terpantau membaik setelah sebelumnya dikhawatirkan akan terus berlubang besar pasca ditemukan kerusakan lebih dari 30 tahun silam.
Perbaikan lapisan ozon ini dilaporkan oleh Massachuset Institute of Technology melalui laman Live Science mereka. Selain itu, peneliti NASA juga mengungkapkan bahwa mereka telah mendeteksi pemulihan lapisan ozon melalui satelitnya.
Kendati demikian, perihal pemulihan lapisan ozon tetap menjadi pro dan kontra bagi masyarakat internasional. Beberapa dari mereka mengatakan, lapisan ozon bukan pulih namun hanya berkurang secara signifikan.
Di sisi lain, keberhasilan penurunan kerusakan lapisan ozon ternyata tidak dibarengi dengan penurunan emisi gas karbondiaksida (CO2) di udara.
Padahal tingginya emisi gas CO2 diudara dinilai sebagai penyebab utama terjadinya pemanasan global alias global warming yang akan berdampak pada perubahan iklim.
Pada akhirnya, menjelang diperingatinya hari ozon dunia ini, marilah kita secara bersama-sama berperan aktif untuk menjaga bumi dari kerusakan lingkungan. Pencegahan kerusakan lapisan ozon dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana yakni dengan bijak menggunakan barang-barang yang berpotensi merusak lapisan ozon.