Djawanews.com – Rumor kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) akan dieksekusi pemerintah hari ini, Jumat (26/8), semakin kencang berhembus setelah beberapa menteri Kabinet Indonesia Maju menuntaskan rapat pembahasan perihal ini dalam dua hari berturut-turut, 24 & 25 Agustus.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan bahwa Presiden telah menginstruksikan jajaran menteri untuk memperdalam bantuan sosial atau bansos. "Bansosnya diminta untuk diperdalam, anggaran dari mana, program seperti apa," kata Airlangga pada Kamis. 28 Agustus.
Ditemui usai rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta, Airlangga menegaskan pemerintah masih membahas secara rinci kebijakan terkait hal tersebut. Sejumlah opsi dan skenario masih disiapkan, agar ketika kebijakan harga BBM diterbitkan tidak menimbulkan gejolak di masyarakat.
Mengantisipasi kenaikan harga BBM, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebenarnya telah menyiapkan sejumlah skenario untuk mengamankan rakyat kecil.
"Bansos memang dirancang apabila guncangan harga BBM dan listrik tidak bisa tertahan atau harus dilakukan adjustment sehingga butuh bansos tambahan," ungkapnya.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa pemerintah akan menambah anggaran bansos sebesar Rp18 triliun. Anggaran ini diambil dari sisa program penanganan Pandemi Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC PEN).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengungkapkan bahwa rencana kenaikan harga BBM bersubsidi harus diputuskan secara hati-hati dan diperhitungkan dampaknya. "Ini menyangkut hajat hidup orang banyak, jadi semuanya harus diputuskan secara hati-hati. dan dikalkulasi dampaknya," ujar Jokowi pada Selasa, 23 Agustus.
Dari data Kemenkeu, realisasi belanja bansos sampai dengan 31 Juni 2022 sebesar Rp71,22 triliun atau 50,00 persen dari pagu Perpres Nomor 98 Tahun 2022. Adapun, pemanfaatan realisasi Bansos tersebut digunakan untuk penyaluran bantuan PKH tahap I dan II kepada 10 juta keluarga. Kemudian, penyaluran bantuan Kartu Sembako kepada 18,8 juta keluarga.
Selanjutnya, pelaksanaan bantuan langsung tunai (BLT) untuk menjaga daya beli masyarakat dampak kenaikan harga komoditas kepada 20,3 juta penerima yang disalurkan oleh Kementerian Sosial. Kemudian, pembayaran bantuan premi iuran JKN bagi 84,9 juta jiwa peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI).
Terakhir, penyaluran bantuan pendidikan oleh Kemendikbud dan Kemenag melalui Program Indonesia Pintar Pendidikan Dasar dan Menengah bagi 12,1 juta siswa dan KIP Kuliah kepada 615,05 ribu mahasiswa. Sebagai catatan, harga BBM Pertalite digadang-gadang akan naik menjadi Rp10.000 per liter. Sementara itu, Solar Subsidi yang saat ini Rp5.150 per liter, bisa dinaikkan menjadi 8.000 per liter.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.