Djawanews.com – Harga jual bawang putih yang anjlok di pasaran membuat petani di lereng gunung Sindoro dan Sumbing putus asa.
Selama pandemi, para petani bawang putih panen sebanyak tiga kali, namun harga jual bawang putih stagnan di bawah titik impas produksi berkisar Rp 5 ribu hingga Rp 8 ribu per kilogram. Kondisi ini kian dipersulit dengan minimnya permintaan pedagang.
“Sampai saat ini, belum ada pedagang yang datang untuk menawar atau membeli,” kata seorang petani bawang putih setempat yang tidak disebutkan namanya dikutip dari KR.
“Kalau hanya laku Rp 5 ribu sampai Rp 8 ribu per kilogram, petani pasti bangkrut, belum kalau hasil panennya tidak bagus. Petani akan semakin merugi,” lanjutnya.
“Bila harga dari tahun ke tahun tetap rendah, dan tidak menunjukan perubahan, kami kapok tanam bawang putih. Biaya tanam bawang putih sudah tinggi, bila harga jual rendah, petani merugi,” jelasnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.