Djawanews.com – Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) meluncurkan program prioritas nasional berupa pembangunan dan renovasi 10.440 sekolah di seluruh Indonesia dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada hari ini, Jumat 2 Mei.
Peluncuran dijadwalkan akan dilakukan langsung oleh Menteri Abdul Mu'ti bersama Presiden Prabowo Subianto.
Peringatan Hardiknas tahun ini mengusung tema “Partisipasi Semesta Wujudkan Pendidikan Bermutu Untuk Semua.”
Menurut keterangan resmi Biro Kerja Sama dan Humas Kemendikdasmen di Jakarta, Abdul Mu’ti dijadwalkan memulai kegiatan dengan mengikuti upacara peringatan Hardiknas di Sekolah Regina Pacis, Kota Bogor.
Setelahnya, Mu’ti akan bergabung dengan Presiden Prabowo yang dijadwalkan menghadiri peluncuran program pendidikan di SDN Cimahpar 5, Kota Bogor, Jawa Barat.
Dalam pernyataannya usai rapat terbatas yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu 30 April, Abdul Mu’ti menjelaskan bahwa pembangunan dan renovasi 10.440 sekolah merupakan langkah konkret pemerintah untuk mempercepat pemerataan mutu pendidikan nasional.
“Dalam rangka Hardiknas itu, kami akan meluncurkan program prioritas Presiden. Yang pertama adalah pembangunan dan renovasi sekolah. Kita rencanakan tahun ini sebanyak 10.440 sekolah akan dibangun atau diperbaiki,” ujar Mu’ti.
Total anggaran yang disiapkan untuk program ini mencapai sekitar Rp16,9 triliun, dengan target penyelesaian hingga akhir 2025. Program ini diproyeksikan menjangkau berbagai jenjang pendidikan, dari pendidikan dasar hingga menengah, di seluruh provinsi, terutama di wilayah-wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal).
Selain pembangunan infrastruktur, Presiden Prabowo juga akan meluncurkan dua program penting lainnya yang menyasar kesejahteraan guru.
Pertama, bantuan langsung tunai sebesar Rp300 ribu per bulan untuk guru honorer. Kedua, bantuan biaya pendidikan sebesar Rp3 juta per semester bagi guru yang belum menyelesaikan pendidikan tingkat sarjana atau diploma IV.
Mu’ti menyebut, kebijakan ini merupakan bentuk keberpihakan pemerintah terhadap tenaga pendidik yang selama ini berperan besar namun belum sepenuhnya mendapat perhatian dari sisi ekonomi maupun akademik.
“Ini bagian dari keberlanjutan reformasi pendidikan. Nanti detail angkanya akan disampaikan langsung oleh Pak Presiden pada saat peluncuran di Bogor,” kata Mu’ti.
Program-program tersebut, menurut Mu’ti, merupakan bagian dari skema Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) di bidang pendidikan yang menjadi andalan pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.
Program ini menekankan kecepatan pelaksanaan dengan tetap menjamin hasil berkualitas yang berdampak langsung pada peserta didik dan tenaga pendidik.
Hardiknas tahun ini menjadi panggung penting bagi pemerintah untuk menunjukkan keseriusan dalam menjawab tantangan dunia pendidikan, terutama di tengah kesenjangan mutu dan akses yang masih dirasakan di sejumlah daerah.
Pemerintah berharap, kolaborasi lintas kementerian, pemda, serta masyarakat sipil dapat mempercepat terwujudnya pendidikan yang merata, bermutu, dan inklusif bagi seluruh anak bangsa.