Djawanews.com – Habib Bahar bin Smith kembali angkat bicara terkait polemik azan yang dianggap telah mengganggu ketenangan masyarakat.
Ia dalam sebuah ceramahnya kembali menyinggung soal pengaturan volume suara toa masjid tersebut, dengan memberikan pertanyaan sindiran kepada jemaahnya.
Dalam video yang diunggah Ngobras Official, pada Jumat, 25 Februari, terlihat Habib Bahar menyakan kepada jemaahnya apakah kebijakan pemerintah tersebut benar atau goblok.
"Beberapa hari yang lalu, pemerintah mengumumkan bahwasanya volume azan gak boleh kenceng-kenceng. Pemerintah benar apa goblok? Benar apa goblok? Benar apa goblok?," tanya Habib Bahar kepada jamaahnya.
Bahar kemudian mengatakan bahwa azan merupakan panggilan sholat. Ia juga menjelaskan asal-usul azan kepada jemaahnya. Menurut Bahar dalam ceramahnya tersebut, azan dikumandangkan oleh orang yang suaranya kencang agar terdengar oleh banyak orang.
"Jadi maksudnya apa? Agar suaranya kencang. Agar suaranya terdengar oleh orang-orang. Agar terdengar oleh setiap pelosok-pelosok. Agar tedengar di telinga-telinga orang yang gak mau mendengarkan azan," tutur Bahar.
Habib Bahar kemudian bertanya kembali kepada jemaahnya, apakah suara azan kencang atau pelan.
"Berarti nabi memerintahkan itu tanda bahwasanya adzan kencang atau pelan? keras atau pelan?", tanya Bahar.
Jamaah secara serempak merespon "keras", menjawab pertanyaan Bahar bin Smith.
Bahar menjelaskan kepada jamaahnya bahwa tempat yang tinggi dipilih sebagai tempat adzan agar suaranya jelas terdengar. Ia juga menerangkan suara adzan membuat setan lari terbirit-birit.
"Ketika adzan dikumangkan, setan lari terbirit-birit. Sampai terkentut-kentut itu setan kalau ia dengar suara adzan," jelas Bahar bin Smith.
Bahar kembali melontarkan pertanyaan sindirian kepada jemaahnya tentang orang yang tidak suka mendengar suara adzan.
"Berarti kalau yang gak suka suara azan berarti apa?" tanya Bahar.
"Setan!" jawab jemaah dalam video tersebut secara serempak.
"Kalau yang mau suara adzan kecil berarti apa? Kalau pejabatnya suka pengennya ngecilin suara azan pejabat apa? tanyak Bahar kembali.
"Setan!" jawab seluruh jemaah setiap kali Habib Bahar menyanakan pertanyaan tersebut.
Bahar kemudian menerangkan jika tidak suka mendengar suara adzan, agar tidak tinggal di dekat masjid.
"kalau ente gak suka dengan suara adzan, gak suka dengar suara toa, ya jangan tinggal samping masjid. Tinggal dihutan!" ungkap Habib Bahar di depan jemaahnya.