Jemberr, (30/1/2020) — Dua guru SD Negeri Selodakon 03, Desa Selodakon, Kecamatan Tanggul, Kabupaten Jemberr memakai helm saat mengajar. Mereka melakukan itu karena trauma sering kejatuhan plafon ketika mengajar siswa.
Ada tiga ruang kelas di SD tersebut yang sudah tidak layak pakai, tetapi masih ditempati untuk kegiatan belajar-mengajar (KBM) karena tidak ada ruangan lain. Hal ini menjadi PR besar Kemendikbud.
Kondisi Membahayakan, Siswa SD Negeri Selodakan 03 Akan Menumpang di MI
Kondisi SD Negeri Selodakon 03 memang sangat memperihatinkan. Tiga ruang kelasnya sudah tidak layak digunakan dan untuk mencukupi kebutuhan ruang terpaksa digunakan perpustakaan. Namun meskipun demikian ruang kelas masih tidak aman karena sering kejatuhan serpihan plafon.
Untuk itulah dua guru kelas, yakni Uswatun Hasanah dan Erlina, menggunakan helm saat mengajar. Mereka trauma karena pernah serpihan plafon jatuh saat siswa sedang istirahat.
’’Bahkan, pernah ada plafon yang jatuh. Untung, saat itu siswa istirahat,’’ ujar Uswatun seperti dikutip dari Jawapos.com.
Sementara itu, tiga ruang kelas yang tersisa juga dalam kondisi membahayakan siswa. Plafon setiap ruangan sudah banyak yang jatuh. Dindingnyapun mulai retak dan melengkung. Selain itu ketika hujan juga sering bocor.
Menyikapi hal tersebut pihak sekolah merencanakan kelas I, II, dan IV menumpang ke MI yang tidak jauh dari sekolah. Hal ini pun telah dikoordinasikan dengan pemilik yayasan MI tersebut.