Djawanews.com – Gunung Kerinci mengalami erupsi pada pagi ini, Rabu 11 Januari. Karena itu, warga sekitar diminta untuk waspada terhadap abu vulkanis dari gunung yang terletak di Sumatera Barat (Sumbar) tersebut.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Kerinci, Irwan Syafwan mengatakan, imbauan itu khususnya untuk warga di daerah Pelompek, Kerinci, Jambi hingga Kubang Gajah, Solok Selatan, Sumbar.
"Jika dilihat arah kolom abu, cenderung ke ke arah timur laut dan timur. Masyarakat yang berada di daerah Pelompek, Kerinci, Jambi hingga Kubang Gajah, Solok Selatan, Sumatera Barat, mewaspadai abu vulkanis," kata Irwan saat dihubungi di Padang Aro, Sumbar, Rabu 11 Januari, disitat Antara.
"Jika abu vulkanis memang mencapai daerah Pelompek hingga Kubang Gajah, kami imbau masyarakat mengenakan masker karena abu vulkanis bisa berdampak pada kesehatan," sambungnya.
Gunung Kerinci yang terletak di antara Kabupaten Kerinci, Jambi dan Kabupaten Solok Selatan, Sumbar, mengalami erupsi pada Rabu pagi sekitar pukul 05.46 WIB.
Menurut Irwan, gunung dengan ketinggian 3.805 meter di atas permukaan laut (Mdpl) itu mengeluarkan kolom abu dengan ketinggian sekitar 900 meter di atas puncak (± 4.705 m di atas permukaan laut).
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut dan timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 3 mm dan durasi sementara ini ± 8 menit 20 detik.
Ia menambahkan, pada seismik terekam tremor menerus. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat.
Karena gunung yang berada pada status Level II (Waspada) itu mengalami erupsi, masyarakat di sekitar gunung dan pengunjung/wisatawan tidak diperbolehkan mendaki kawah dalam radius 3 km dari kawah aktif (masyarakat dilarang beraktivitas di dalam radius bahaya/KRB III).
Sebaiknya jalur penerbangan di sekitar Gunung Kerinci dihindari karena sewaktu-waktu masih memiliki potensi letusan abu dengan ketinggian yang dapat mengganggu jalur penerbangan.