Djawanews.com – Biaya renovasi ruangan Ketua Dewan Pengarahan BRIN Megawati Soekarnoputri yang terbilang fantastis menjadi sorotan berbagai pihak, salah satunya politisi PSI Mohamad Guntur Romli.
Menurut Guntur Romli, pengeluaran dana fennomenal untuk renovasi ruangan yang dipakai Megawati sebagai Ketua Dewan Pengarahan BRIN itu termasuk pemborosan.
Ia lantas mempertanyakan kenapa dana yang sebesar itu tidak dialokasikan untuk penelitian.
"Ini pemborosan. Kok bukan dana besar untuk biaya penelitian," tulis Guntur Romli, di akun Twitter pribadinya @GunRomli, Minggu 17 Juli.
Lebih lanjut Tokoh Jaringan Islam Liberal (JIL) ini juga mengingatkan ke Ketua Dewang Pengarahan BRIN itu untuk waspada akan jebakan yang ada.
"Hati-hati ini jebakan untuk Ibu Mega. Masa ada kamar tidur segala di lembaga riset," beber Guntur Romli.
Respons BRIN
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) angkat suara ihwal kabar beredar di media sosial tentang renovasi ruang kerja Ketua Dewan Pengarah BRIN, Megawati Soekarnoputri mencapai Rp6 Miliar.
Adapun kabar ini tersebar di media sosial melalui akun Twitter @brin_watch.
Ruang Dewan Pengarah BRIN yang bakal mendapatkan renovasi ini alamatnya di Jalan M.H Thamrin, Jakarta Pusat atau kantor BRIN pusat.
Proyek ini bakal dibiayai dari APBN dengan nilai pagu paket Rp6.109.000.000,00 dan nilai HPS (Harga Perkiraan Sendiri) Rp 6.063.492.327,00.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Biro Komunikasi Publik, Umum, dan Kesekretariatan (BKPUK) BRIN, Driszal Fryantoni membenarkan kabar tersebut.
Driszal Fryantoni mengatakan bahwa BRIN akan melakukan renovasi ruangan yang ada di lantai 2 Gedung BJ Habibie.
Namun begitu, renovasi yang dilakukan untuk keseluruhan lantai 2.
“Perlu saya informasikan, biaya Rp6,1 Miliar adalah biaya renovasi seluruh lantai 2 yang sebelumnya merupakan ruang kerja eks Kepala BPPT,” papar Driszal, lewat keterangan tertulisnya.
Driszal Fryantoni mengatakan, ruanh kerja yang direnovasi untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang, termasuk Megawati.
“Lantai 2 tersebut akan kami renov menjadi ruang kerja-ruang kerja untuk semua Dewan Pengarah yang berjumlah 10 orang, bukan hanya untuk Ketua Dewan Pengarah,” beber Driszal.
Driszal menjelaskan, sebelumnya di lantai 2 tersebut sudah tersedia kamar tidur, kamar mandi, ruang makan, ruang tamu, ruang rapat, dan ruang kerja eks Kepala BPPT.
“Biaya yang dibutuhkan merupakan rekomendasi dari Kementrian PUPR, melalui Direktorat Bina Penataan Bangunan,” sebut Driszal.
Driszal Fryantoni menjelaskan bahwa saat ini ruangan Dewan pengarah BRIN masih menggunakan ruangan sementara di lantai 23.
“Jadi nanti semua anggota dewan pengarah dapat menempati ruangan-ruangan yang kami siapkan di lantai 2 setelah renovasi selesai,” tutup Diszal.