Dilansir dari blog.netray.id: Pasangan ganda putri badminton Indonesia, Greysia Polii dan Apriyani Rahayu berhasil menyabet medali emas pada perhelatan Olimpiade Tokyo 2020. Kabar ini tentu membuat masyarakat Indonesia merasa sangat bangga mengingat kemenangan tersebut merupakan torehan yang bersejarah. Medali yang didapat Greyap (julukan fans untuk pasangan Greysia dan Apriyani) menjadi emas pertama yang diraih pasangan ganda putri badminton Indonesia sejak cabang olahraga ini dipertandingkan di ajang Olimpiade.
Perasaan bangga disampaikan masyarakat Indonesia dalam berbagai rupa dan bentuk. Yang paling umum adalah memberikan ucapan selamat melalui saluran media sosial. Bahkan ada yang sampai memberikan hadiah material seperti uang, kendaraan, hingga rumah kepada Greyap. Pembaca bisa menyimak pemaparan respons masyarakat Indonesia lebih detail lagi di sini.
Dari sekian banyak bentuk apresiasi masyarakat Indonesia, yang sangat khas justru datang dari politisi atau pejabat pemerintah. Sudah menjadi rahasia umum jika dalam momen kemenangan atlet Indonesia semacam ini, mereka biasanya membuat poster ucapan selamat. Yang membuat model ucapan ini spesial adalah sosok politisi dan pejabat tersebut juga ikut muncul di dalam poster. Hal ini membuat sejumlah pihak merasa gusar. Seberapa penting kehadiran sosok politisi serta identitas politiknya pada sebuah ucapan selamat?
Fenomena ini yang ingin ditangkap oleh Media Monitoring Netray. Tingkah pejabat kala membuat poster yang cenderung egosentris ini mengundang reaksi dari publik Indonesia yang diwakilkan oleh warganet Twitter. Netray ingin melihat seperti apa reaksi warganet dan bagaimana dampaknya dalam perbincangan publik di linimasa Twitter. Berikut adalah hasil pemantauan Netray.
Laporan Statistika Pemantauan Topik Poster Ucapan Selamat Politisi dan Pejabat
Pemantauan topik poster ucapan selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu dari pejabat dan politisi Indonesia dilakukan selama periode 29 Juli hingga 4 Agustus 2021. Kata kunci poster, pejabat, greysia, dan apriyani dipilih dengan maksud dapat menghasilkan data percakapan yang komprehensif. Sejumlah data statistik diperoleh dari pemantauan dan selanjutnya akan dianalisis lebih dalam lagi. Sejumlah data statistik diperoleh dari pemantauan dan selanjutnya akan dianalisis lebih dalam lagi.
Netray menemukan bahwa selama periode pemantauan warganet Twitter telah mengunggah 934 tweets. Dari sepekan pemantauan hanya terdapat tiga hari efektif tweet dengan kata kunci muncul di linimasa. Yakni antara tanggal 2 Agustus hingga 4 Agustuts 2021 dengan puncak perbincangan terjadi pada tanggal 3 Agustus. Pada tanggal tersebut warganet membuat 561 total tweet selama 24 jam.
Jika sekilas melihat jumlah tweet yang mengandung kata kunci, topik poster pejabat terlihat kurang mendapat atensi dari warganet. Akan tetapi, hal tersebut kontras dengan data impresi dan potential reach. Tidak kurang dari 1,9 juta kali interaksi yang telah dilakukan oleh warganet terhadap sejumlah tweet tersebut. Dari total impresi, tweet yang mengandung kata kunci secara potensial bahkan dapat menjangkau 18 juta akun Twitter berbahasa Indonesia.
Fitur Sentiment Trend menunjukan bahwa reaksi warganet cenderung berimbang dalam topik perbincangan ini. Sebanyak 382 tweet terpantau memiliki sentimen positif, sedangkan 488 tweet lainnya diunggah dengan sentimen negatif. Yang menarik adalah secara virtual hampir tidak ada tweet dengan sentimen netral. Bagaimana perbincangan warganet terkait poster ucapan selamat secara lebih detail lagi akan dijelaskan pada bab selanjutnya.
Memparodikan Poster Ucapan Selamat Sebagai Bentuk Kritik
Poster secara definitif adalah media visual untuk menyampaikan informasi tertentu. Maka dari itu pemantauan topik ini akan mencari media grafis yang paling banyak beredar di linimasa Twitter. Salah satu fitur Netray, yakni Popular Media memuat sejumlah unggahan grafis yang mendapat impresi tertinggi dari warganet.
Media terpopuler pertama datang dari tweet milik akun @nksthi. Akun meme tersebut mengumpulkan sejumlah poster pejabat yang ia temukan di jagat internet dalam bentuk utas. Tweet perdana berisi empat buah poster ucapan selamat kepada Greysia Polii dan Apriyani Rahayu mulai dari AHY (Partai Demokrat) hingga politisi Partai Gerindra. Pembaca bisa melihat keseluruhan koleksinya di sini. @nksthi menyebutnya sebagai “kumpulan poster yang akan menurunkan imun kalian. Tweet tersebut mendapat respon sekurang-kurangnya 3.168 retweet, 785 reply, dan 8.239 favorites.
Utas koleksi poster bahkan menempatkan akun @nksthi sebagai akun terpopuler dalam grafik Top Accounts karena berhasil mengumpulkan impresi terbanyak, yaitu sebesar 12.192 kali interaksi. Hampir sebagian besar akun yang berada dalam diagram ini menggunakan gambar sebagai bentuk ekspresi pendapat mereka dalam perbincangan. Seperti tweet dari akun milik komika Arie Kriting dengan akun @Arie_Kriting.
Arie membuat parodi poster pejabat dengan meletakkan gambar dirinya. Alih-alih seperti para politisi yang menjadikan sosok mereka sendiri sebagai focal point, Arie membuat dirinya tampak tidak signifikan jika dibanding dengan gambar Greysia dan Apriyani. Gaya lelucon semacam ini juga dapat ditemukan pada media-media populer lainnya.
Tak Hanya Gambar, Kritik Juga Hadir dalam Bentuk Teks
Sebagai platform berbasis microblogging, keberadaan teks sebagai cara untuk menyampaikan pendapat dan kritik dari warganet tentu tak bisa lepas begitu saja. Kembali pada grafik Top Accounts, tiga akun teratas ini memilih menggunakan teks seperti biasanya. Yang pertama adalah tweet dari akun resmi milik aktivis Nahdlatul Ulama Nadirsyah Hosen di @na_dirs. Ia terkejut dengan kesigapan para politisi saat membuat poster ucapan selamat atas kemenangan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu.
Tak hanya Arie Kriting, komika Dono Pradana di @donopradana menyampaikan pendapat bahwa tak banyak yang berubah dari perilaku politisi zaman sekarang. Ia berharap sosok anak muda bisa menjadi pemimpin agar ideologi politik sedikit berubah. Kalimat yang sedikit meninggi ditunjukkan akun @fariqalfaruqi yang menyayangkan momen-momen kemenangan Rahayu-Polii, sebagai penghibur pahitnya menjadi warga negara Indonesia, yang dirusak oleh poster-poster sampah para politisi.
Ketiga tweet di atas memang menjadi representasi rasa kecewa warganet. Pasalnya jika melihat tabel Top Complaints, contoh-contoh semacam ini sangat jamak ditemukan. Sejumlah istilah seperti jelek, aneh, hingga kesel menjadi kata yang paling kerap muncul di linimassa Twitter. Berikut adalah contoh tweet Warganet yang mengandung komplain.
Penutup
Euforia masyarakat atas kemenangan pasangan ganda putri badminton Indonesia Apriyani Rahayu dan Greysia Polii di Olimpiade Tokyo 2020 memang sangat pantas untuk dilakukan. Bagaimanapun juga prestasi mereka ini merupakan sejarah dalam dunia olahraga nasional khususnya bulu tangkis. Berbagai elemen masyarakat menyampaikan ucapan selamat kepada dua atlet tersebut tak terkecuali para politisi dan pejabat pemerintahan. Hanya saja cara mereka dalam menyampaikan ucapan tersebut tidak disukai oleh warganet karena cenderung egosentris. Jaya selalu olahraga Indonesia.