Djawanews.com – Google Rusia yang merupakan anak perusahaan dari Google dikabarkan terancam bangkrut. Hal tersebut rupanya dikarenakan setelah pihak berwenang menyita rekening banknya. Akibatnya, perusahaan tidak mungkin untuk membayar staf dan vendor.
"Tapi layanan gratis termasuk pencarian dan YouTube akan tetap beroperasi," kata juru bicara Google pada Kamis, 19 Mei.
Seperti dikabarkan unit Alphabet, seperti Google dan YouTube telah berada di bawah tekanan di Rusia selama berbulan-bulan karena gagal menghapus konten yang dianggap ilegal oleh Moskow. Perusahaan juga membatasi akses ke beberapa media Rusia di YouTube. Tapi sejauh ini Kremlin tidak memblokir akses ke layanan perusahaan.
Penyitaan rekening bank Google Rusia oleh otoritas Rusia telah membuat kantor mereka di Rusia tidak dapat berfungsi, termasuk mempekerjakan dan membayar karyawan yang berbasis di Rusia, membayar pemasok dan vendor, dan memenuhi kewajiban keuangan lainnya.
"Google Rusia telah menerbitkan pemberitahuan tentang niatnya untuk mengajukan kebangkrutan," ungkap juru bicara perusahaan.
Sebuah saluran TV milik seorang pengusaha Rusia yang terkena sanksi mengatakan pada April bahwa petugas pengadilan telah menyita 1 miliar rubel (sekitar Rp231 miliar) dari Google karena kegagalannya memulihkan akses ke akun YouTube-nya. Ini menjadi kejadian yang pertama, raksasa teknologi AS itu mengatakan banknya rekening secara keseluruhan telah disita.
Google Rusia Bakal Segera Nyatakan Kebangkrutan?
Google tidak segera mengkonfirmasi apakah penyitaan dana tersebut yang menyebabkan niatnya untuk mengajukan kebangkrutan, atau apakah penyitaan lain telah terjadi.
Basis data Layanan Jurusita Federal Rusia mencatat dua penyitaan sejak pertengahan Maret, tanpa menyebutkan jumlahnya, serta denda dan biaya penegakan hukum lainnya. Layanan tersebut mengkonfirmasi bahwa mereka telah menyita aset dan properti Google.
Google mengkonfirmasi telah memindahkan banyak karyawannya keluar dari Rusia sejak Moskow mengirim puluhan ribu tentara ke Ukraina pada 24 Februari. Tetapi beberapa memilih untuk tetap tinggal.
Anak perusahaan Google bermaksud untuk menyatakan kebangkrutan dan sejak 22 Maret telah meramalkan ketidakmampuan untuk memenuhi kewajiban moneternya, termasuk pembayaran pesangon, remunerasi untuk staf saat ini dan mantan dan pembayaran wajib tepat waktu.
Google Rusia yang telah menghentikan penjualan iklan dan sebagian besar operasi komersial lainnya di Rusia, mengatakan layanan gratisnya, termasuk Gmail, Maps, Android dan Play, akan tetap tersedia untuk pengguna Rusia.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.