Djawanews logo
×
  • Masuk
  • Berita Hari Ini
  • Bisnis
    • Entrepreneur
    • Market
  • Lifestyle
    • Fashion
    • Infotainment
    • Inspirasi
    • Kesehatan
    • Relationship
  • Otomotif
  • Sepak Bola
  • Sport
  • Teknologi
  • Travel
  • Serba-serbi
  • Kriminal
  1. Home
  2. Berita Hari Ini
GNPF Gelar Ijtimal Ulama IV untuk Bahas Situasi Politik Pasca Pilpres 2019

GNPF Gelar Ijtimal Ulama IV untuk Bahas Situasi Politik Pasca Pilpres 2019

Usman Mahendra
Usman Mahendra 05 Agustus 2019 at 08:13am

Ijtimak Ulama IV enggan dikaitkan dengan Manuver Politik Prabowo Subianto.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa atau GNPF menggelar Ijtimak Ulama IV guna menyikapi situasi pasca Pemilu 2019 di Hotel Lorin, Sentul Bogor, Senin (5/7/2019). Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pendukung Prabowo Subianto dan Sandi Uno di Pilpres 2019 yakni Persaudaraan Alumni (PA) 212 dan Front Pembela Islam (FPI).

Gelaran Ijtima Ulama keempat tersebut dibuka langsung oleh Imam Besar FPI Habib Rizieq Shihab langsung dari Makkah melalui kanal Front TV di Youtube. Dalam sambutannya, Rizieq menyampaikan, Ijtimak Ulama harus menjunjung tinggi syariat yang mengusung semangat keadilan serta kemanusiaan, dan bukan bebicara politik praktis.

“Setiap kezaliman dan ketidakadilan, segala bentuk pelanggaran HAM yang terjadi sebelum Pilpres 2019 hingga setelah Pilpres sudah seharusnya mendapat perhatian khusus dalam Ijtimak Ulama IV,” terang Rizieq.

Ijtimak Ulama IV bahas Penghianatan Pilpres 2019?

Ketuas GNPF Ulama Yusuf Muhammad Martak mengatakan Ijtimak Ulama IV akan membahas beberapa hal terkait kondisi politik pasca Pilpres 2019. Salah satunya adalah terkait penghianatan Pilpres yang tidak disenangi oleh masyatakat muslim.

Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak dan Prabowo Subianto.(ANTARA)

“Terutama pada hal-hal yang tidak disukai atau pelanggaran-pelanggaran, kecurangan-kecurangan atau penghianatan dalam pemilu yang telah berlalu. Kita kembalikan pada musyawarah pada Ijtimak Ulama,” terang Martak di Hotel Lorin, Sentul, Bogor, Senin (5/8/2019).

Martak menyebut maksud dari penghianatan Pilpres tidak berkaitan dengan rekonsiliasi Prabowo Subianto dengan Jokowi di Stasiun MRT Lebak Bulus pada 13 Juli 2019 lalu.

Akan tetapi maksud dari penghianatan Pilpres yang diungkapkan Martak merupakan kecurangan-kecurangan yang terjadi selama Pilpres 2019. Adapun martak menepis tanggapan jika Ijtimak Ulama keempat diadakan karena langkah politik Prabowo.

“Karena permasalahan pemilu bagi kami sudah selesai dengan adanya putusan dari MK (Mahkamah Konstitusi). soal yang menerima atau yang tidak menerima, puas atau tidak puas, semuanya dikembalikan kepada rakyat,” kata Martak.

Sebagai informasi, Ijtimak Ulama pertama kali digelar pada 27 hingga 29 Juli 2018 di Hotel Menara Peninsula Jakarta. Dalam gelaran tersebut nama Prabowo Subianto dimunculkan sebagai calon presiden tunggal dengan dua opsi calon wakil presiden antara lain Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri dan ustaz Abdul Somad.

Akan tetapi, dalam perjalanannya, Prabowo justru memilih Sandiaga Uno sebagai calon wakil presiden di Pilpres 2019.

Akibat dari langkah politik yang ditempuh Prabowo tersebut membuat GNPF menggelar Ijtima Ulama kedua pada 16 September di Hotel Grand Cempaka di Cempaka Putih.

Dalam pertemuan tersebut, FPI cs membuat kontrak politik. Mereka sepakat untuk mengusung Prabowo-Sandi asal mau meneken 17 poin pakta integritas. Salah satunya adalah terkait pemulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air.

Adapun Ijtimak Ulama ketiga digelar setelah Prabowo berhasil ditumbangkan Jokowi dalam kontestasi Pemilu 2019. Mereka yang tergabung dalam gerakan tersebut menolak hasil putusan KPU dan meminta KPU-Bawaslu untuk mendiskualifikasi Jokowi-Ma’ruf karena telah melakukan kecurangan secara tersistematis dan masif.

namun, Mahkamah Konstitusi menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh Prabowo cs terkait dugaan kecurangan secara terstruktur sistematis dan masif yang dilakukan oleh pasangan capres dan cawapres 01. Dan dilanjutkan dengan penetapan Jokowi-Ma’ruf sebagai pemenang Pemilu 2019.

Pasca penetapan Jokowi-Ma’ruf. Prabowo Subianto bermanuver dengan menjalin rekonsiliasi di dalam gerbong MRT dan seolah-olah mengatakan bahwa dirinya akan berada satu gerbong dengan Jokowi di pemerintahan periode mendatang.

Akibatnya, para ormas pendukung Prabowo seperti PA 212, GNPF dan FPI pun rama-ramai menarik dukungan kepada Prabowo Subianto karena dianggap tak lagi sejalan pasca bertemu dengan Jokowi.

Oleh sebab itu, tak heran jika Ijtima Ulama IV dikaitkan dengan manuver Prabowo Subianto yang dianggap telah menghianati perjuangan lantaran memilih untuk bergabung dengan pemerintah.

Bagikan:
#berita hari ini#fpi#GNPF ULAMA#IJTIMAK ULAMA IV#PA 212#PRABOWO SUBIANTO

Berita Terkait

    Pembangunan SUTT 150 kV: Solusi Ketahanan Energi di Banggai dan Sekitarnya
    Berita Hari Ini

    Pembangunan SUTT 150 kV: Solusi Ketahanan Energi di Banggai dan Sekitarnya

    Djawanews.com - Pemerintah Kabupaten Banggai bersama PT PLN (Persero) baru saja mengumumkan rencana pembangunan Saluran Udara Tegangan Tinggi (SUTT) 150 kV Ampana-Bunta. Proyek pembangunan SUTT 150 kV bertujuan ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Bisnis Energi Hijau: Transformasi TBS Energi Utama Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan
    Berita Hari Ini

    Bisnis Energi Hijau: Transformasi TBS Energi Utama Menuju Masa Depan yang Berkelanjutan

    Saiful Ardianto 05 Aug 2025 12:07
  • Transaksi di Proyek PLTA: Arkora Hydro Naikkan Plafon Pinjaman untuk Pengembangan Energi Hidro
    Berita Hari Ini

    Transaksi di Proyek PLTA: Arkora Hydro Naikkan Plafon Pinjaman untuk Pengembangan Energi Hidro

    Saiful Ardianto 04 Aug 2025 12:41
  • Bisnis Proyek PLTA: Kalla Group Fokus Kembangkan Energi Baru Terbarukan di Indonesia
    Berita Hari Ini

    Bisnis Proyek PLTA: Kalla Group Fokus Kembangkan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

    Djawanews.com - Kalla Group kini fokus mengembangkan bisnis proyek PLTA (Pembangkit Listrik Tenaga Air) sebagai bagian dari upaya memperkuat energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia. Hingga ....
    Saiful Ardianto
    Saiful Ardianto
  • Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?
    Berita Hari Ini

    Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?

    Saiful Ardianto 01 Aug 2025 15:14
  • Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
    Berita Hari Ini

    Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

    Saiful Ardianto 01 Aug 2025 12:11

Anda Harus Tahu

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?
Kesehatan

Pasangan Calon Pengantin Dianjurkan Vaksin Sebelum Menikah, Apa Saja Jenisnya?

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda
Lifestyle

Polusi Udara Memburuk, Ketahui 7 Langkah Melindungi Paru-paru Anda

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar
Lifestyle

Kesalahan Makan Yogurt yang Bisa Bikin Tubuh Makin Melar

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android
Teknologi

Simpan Banyak File tanpa Bikin Ponsel Lemot, Ketahui 7 Tips Hemat Memori Android

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!
Lifestyle

Mudik Bersama Anak, Jangan Lupakan Obat Ini!

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan
Kesehatan

Pakar Bagikan Kiat Memilih Olahraga saat Menjalankan Puasa Ramadan

Populer

Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?
Berita Hari Ini

1

Kenapa Indonesia Perlu Energi Nuklir untuk Mendukung Industrialisasi?

Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?
Berita Hari Ini

2

Pertamina Bakal Beri Dukungan Energi Bersih Lewat Energi Panas Bumi, Kenapa?

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS
Berita Hari Ini

3

Kerjasama Impor Energi: Indonesia dan AS Sepakati Kesepakatan 15 Miliar Dolar AS

Transaksi di Proyek PLTA: Arkora Hydro Naikkan Plafon Pinjaman untuk Pengembangan Energi Hidro
Berita Hari Ini

4

Transaksi di Proyek PLTA: Arkora Hydro Naikkan Plafon Pinjaman untuk Pengembangan Energi Hidro

Bisnis Proyek PLTA: Kalla Group Fokus Kembangkan Energi Baru Terbarukan di Indonesia
Berita Hari Ini

5

Bisnis Proyek PLTA: Kalla Group Fokus Kembangkan Energi Baru Terbarukan di Indonesia

Pilihan Editor

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien
Berita Hari Ini

Lukisan Danang Farshad di ARTJOG 2024, Tentang Konservasi Laut dan Serangan Alien

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya
Berita Hari Ini

Jokowi: Saya Mengenal Rizal Ramli sebagai Ekonom Cerdas dan Aktivis Kritis karena Cinta terhadap Bangsanya

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said
Berita Hari Ini

Tak Ingin Ada Konflik Internal di Timnas AMIN, Ahmad Ali Minta Maaf ke Sudirman Said

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD
Berita Hari Ini

BNPT: Sebanyak 148 Teroris Ditangkap Sepanjang 2023, Didominasi JII dan JAD

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa
Berita Hari Ini

Representasikan Wisata Budaya, Satpam Borobudur Pakai Seragam Bernuansa Jawa

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa
Berita Hari Ini

Mahasiswa IPB yang Hilang Saat Penelitian di Pulau Sempu Ditemukan Sudah Tak Bernyawa

Follow Google News Kami: Djawanews logo
Djawanews logo
Tentang Kami Kontak Kami Privacy Policy Redaksi Pedoman Media Siber Karir
fb
tw
ig
© Copyright 2025 Djawanews Media Utama
arrow-up