Djawanews.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono dalam dua pekan terkahir gencar melakukan kegiatan menanam pohon dan tanaman dalam agenda kerjanya.
Jumat (27/01) kemarin, penanaman pohon dilakukan di halaman Laboratorium Balai Tekstil Jakarta, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, dilanjutkan penanaman bibit cabai di kantor Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Heru menjelaskan alasan dirinya sampai turun ke lapangan dalam kegiatan menanam tersebut. Heru mengaku ingin memastikan programnya bisa berjalan dengan baik. Sebab, Pemprov DKI tengah berupaya menurunkan polusi udara di Jakarta.
"Pemprov DKI berkeinginan menurunkan polusi yang ada. Salah satunya, kita menggencarkan menanam pohon. Tadi pagi kan saya menanam pohon di wilayah Jakarta Pusat sebanyak 2.500 pohon. Begitu juga di Jakarta Selatan, itu untuk bisa menurunkan polusi," kata Heru di kantor Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 27 Januari.
Menurut Heru, kegiatan penanaman pohon gencar dilakukan Pemprov DKI untuk menjadikan Jakarta sebagai kota hijau dan ramah lingkungan.
Karena itu, kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan di lahan atau gedung yang menjadi aset Pemprov DKI, tetapi juga dilakukan penanaman pohon di satu lokasi per satu kelurahan, serta penambahan pohon-pohon baru di Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA), dan taman-taman baru hasil penataan kawasan.
"Kemarin sudah ada 256 lokasi, plus RPTRA yang kita tetap rawat, dan taman-taman yang lain. di Jakarta Pusat ada 104 taman, ditambah 1 hari ini, jadi 105 taman. Kalau satu bulan satu lokasi di satu kelurahan, maka sudah ada 256 lokasi taman. Dan hari ini bertambah lagi," ungkap Heru.
Atas dasar itu, Heru mengaku telah memerintahkan wali kota, camat, lurah, serta jajaran di wilayahnya untuk rutin menjalankan kegiatan penanaman pohon dan tanaman.
Selain itu, Heru menginstruksikan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, lewat suku dinasnya untuk melakukan penataan ruang terbuka hijau (RTH) dua lokasi tiap kota secara berkala.
"Saya sudah minta di rapim (rapat pimpinan), Dinas Pertamanan melalui sudin-sudinnya, melakukan (penataan) dua lokasi yang tadinya kurang baik menjadi bagus, yang tadinya bagus menjadi lebih baik, pada taman taman di Jakarta. Jadi, tiap sudin dua lokasi. Berikutnya, enam-tujuh bulan dua lokasi lagi, dan seterusnya," imbuhnya.