Djawanews.com – Kabar menggemparkan datang datang dari Arab Saudi soal Raja Salman mengizinkan alkohol dan bikini di Arab. Negeri tempat dua kota suci umat Islam itu, Mekkah dan Madinah akan mengizinkan beredarnya minuman beralkohol dan penggunaan bikini. Hal ini bermula dari laporan Wall Street Journal (WSJ). Lalu bagaimana ceritanya?
Aturan tersebut akan berlaku di kota megafuturistik baru milik Saudi. Ini dikaitkan dengan dibukanya sebuah resor pantai di Neom tahun 2023 mendatang, Sindalah. Neom merupakan tonggak perubahan bagi Arab Saudi di bawah pemimpin de facto, Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) di negaranya. Sebagian bertujuan untuk menarik turis asing dan mendorong pengusaha asing untuk tinggal dan bekerja di sana.
"Terletak di pulau Laut Merah bernama Sindalah, resor Neom berharap untuk menawarkan bar anggur premium, bar koktail terpisah, dan bar untuk sampanye dan makanan penutup," tulis media asal Amerika Serikat (AS) itu pada Rabu, 21 September.
"Rencana tersebut juga menyerukan toko anggur ritel dengan tampilan dinding vertikal yang mencolok," tambah media itu lagi, mengutip dokumen pengembangan kota tertanggal Januari.
Isu Raja Salman Izinkan Penggunaan Bikini di Arab Saudi Buat Warga Dunia Marah?
Bukan hanya alkohol, gambar pengembangan Sindalah tertanggal Juni juga memuat gambar-gambar wanita berbikini dan pria bertelanjang dada. Mereka dibuat bersantai di kapal pesiar dan mandi di kolam renang tanpa batas.
"Sindalah akan 'menyalakan' Laut Merah sebagai tujuan baru untuk kapal pesiar super dan menarik beberapa orang paling kaya dan berpengaruh di dunia," kata dokumen perencanaan itu lagi.
Sebelumnya, isu perizinan alkohol di Arab Saudi sudah beredar sejak Mei lalu. Kepala pariwisata Neom Andrew McEvoy kepada surat kabar Nasional Abu Dhabi mengatakan undang-undang proyek akan sesuai dengan 'target menarik warga asing untuk bekerja dan tinggal di wilayah itu'.
"Alkohol jelas tidak lepas dari kebiasaan," ujarnya kala itu.
Meski demikian, perwakilan Neom belum memberi konfirmasi terbaru soal ini. Hal ini juga dilakukan pemerintah Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud. Tapi di Mei, pemerintah Arab Saudi sempat membantah sebagian dari isu. Dengan mengatakan Neom akan tunduk pada kedaulatan Arab Saudi tetapi memiliki undang-undang ekonomi khusus.
"Jawaban singkatnya adalah kami akan melanjutkan undang-undang kami saat ini," kata Asisten Menteri Pariwisata Putri Haifa binti Mohammed al-Saud, mengatakan pada diskusi panel di Forum Ekonomi Dunia.
"Kami telah mengungguli secara global dalam hal pariwisata dengan apa yang saat ini kami tawarkan hari ini," tegasnya lagi soal isu Raja Salman perbolehkan alkohol dan bikini di Arab Saudi.
Dapatkan warta harian terbaru lainya dengan mengikuti portal berita Djawanews dan akun Instagram Djawanews.