Djawanews.com – Menjadi salah satu pusat industri Indonesia lonjakan Covid-19 akhir-akhir ini berdampak besar untuk Jawa Tengah. Kurang lebih 440 perusahaan mengalami kasus Covid-19.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam webinar yang digelar Badan Pemeriksa Keuangan, Kamis (17/6).
"Dampak kemudian ada 440 perusahaan garmen, tekstil, mebel dan barecore yang terdampak cukup serius. Hari ini beberapa perusahaan tekstil mulai terkena problem hubungan dengan perbankan, karena beberapa menggunakan bank asing," ujar Ganjar.
Perusahaan-perusahaan yang mempekerjakan ribuan orang tersebut tentu ikut membawa para pekerja di dalamnya terkena imbasnya. Ganjar mengungkapkan, setidaknya sebanyak 65.874 pekerja merasakan dampak berupa pengurangan jam kerja hingga insentif.
Yang lebih tidak mengenakkan lagi sebanyak 11.438 orang di-PHK dan 36.132 orang dirumahkan.
Dengan meningkatnya jumlah pengangguran ini tentu akan semakin meningkatkan angka kemiskinan di Jawa Tengah. Ganjar memperkirakan kemiskinan di Jawa Tengah meningkat antara 13,40 sampai 12,30 persen di tahun 2020 serta 11,94 sampai 11,02 persen di tahun 2021.
"Angka kemiskinan meningkat, angka pengangguran meningkat. Dan 10 daerah tujuan pemulangan pekerja migran kita cukup banyak, dan kami coba kendalikan," pungkas Ganjar.