Djawanews.com – Nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo selalu muncul dalam bursa calon presiden (Capres) 2024 dengan elektabilitas tinggi. Namun Politisi Gerindra, Arief Poyuono memprediksi dua nama besar itu bakal gagal jadi capres pada 2024 mendatang.
Menurut Arief, Anies dan Ganjar pamornya bakal meredup di tahun 2022 seiring berakhirnya jabatan kedua kepala daerah tersebut.
Dia melihat, saat ini Anies dan Ganjar mengikuti langkah Joko Widodo yang menarik simpati masyarakat lewat pencitraan di media massa saat menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi capres pada Pilpres 2014 lalu.
Faktor jabatan publik dan sorotan media massa, kata Arief, masih menjadi salah satu faktor penentu kandidat Pilpres 2024. Namun, masa jabatan Anies dan Ganjar sebagai gubernur berakhir sebelum 2024 sehingga akan kehilangan popularitas.
Berangkat dari itu, Arief memprediksi Anies dan Ganjar tidak akan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
“Dua tokoh ini akan habis baterainya tahun 2022, Ganjar dan Anies. Mau atau tidak mau, percaya atau tidak percaya, Jokowi itu hasil ‘The Power of Media’,” ujarnya dalam acara Total Politik di Cikini, Jakarta Pusat, pada Minggu, 5 Desember, mengutip Tribun.
“Kemampuan dari media ini bagaimana mengangkat seorang Jokowi waktu itu menjadi seorang tokoh. Nah, dua tokoh ini baterainya habis, enggak ada lagi tempat untuk pencitraan,” sambungnya.
Lebih jauh Arief mengaku masih belum menemukan sosok tokoh yang akan merangkul masyakat Indonesia.
Sehingga apa yang dilakukan Ganjar dan Anies belakangan ini justru tanpak lebih banyak bernilai pencitraan.
Arief kemudian mencontohkan aksi yang dilakukan Ganjar kala makan bersama pengemis. Bukannya salut, dia justru merasa iba lantaran hal ini menandakan warga dalam satu wilayah yang dipimpin tak sejahtera dan mendapatkan kehidupan yang layak.
“Kayak Ganjar kan, makan sama pengemis. Repot kita, kalau saya seorang gubernur ada pengemis di kota yang saya pimpin, nangis saya. Bukan saya ajak makan, artinya saya seorang gubernur tidak berhasil mensejahterakan masyarakat,” imbuhnya.