Djawanews.com – Hingga hari ini, belum ada tanda-tanda penghentian ajang balapan Formula E yang rencananya akan dilaksanakan di Jakarta pada pertengahan tahun nanti. Padahal banyak masyarakat yang mengutarakan ketidak setujuan mereka. Masyarakat menilai bahwa Formula E hanya menjadi perayaan ego Pemda DKI Jakarta saja karena diselenggarakan saat Jakarta butuh perhatian lebih.
Di sisi lain, penanganan banjir yang beberapa kali menggenangi jalan dan sudut ibu kota dianggap tak serius. Anggaran yang digelontorkan untuk Formula E ternyata lebih besar dibanding dengan anggaran penanganan banjir DKI Jakarta.
Rencana Penyelenggaraan Formula E Masih Berjalan
Sebagai perbandingan, anggaran untuk balap mobil listrik disiapkan hingga Rp1,6 triliun. Sedangkan anggaran penanganan banjir tahun 2020 sebesar 1,48 triliun. Jumlah tersebut secara tidak langsung memperlihatkan bahwa Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta, lebih memprioritaskan Formula E dibanding penanganan banjir.
Direktur Jakarta Propertindo (Jakpro) Dwi Wahyu Darwoto sempat membeberkan rincian dana yang digelontrokan oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk formula E. Dari total dana Formula E yang dianggarkan, dana infrastruktur ternyata paling besar, yakni sebesar Rp396 miliar. Dana itu dibayarkan oleh Pemprov DKI kepada FIA Formula E, panitia penyelenggara balap.
Tidak hanya berbenturan dengan penanganan banjir, Pemprov DKI juga dinilai kurang bijaksana karena tak mempertimbangkan wabah virus corona. Banyak negara yang terpaksa membatalkan acara internasional karena adanya COVID-19.
Terlebih virus tersebut dikabarkan telah sampai di Indonesia. Oleh karenanya, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa lebih serius melakukan pencegahan penyebaran virus corona dibanding melakukan pembangunan dan persiapan Formula E.