Djawanews.com – Perkembangan pada ilmu pendidikan diharap dapat beradaptasi dalam situasi yang terus bergerak cepat. Dan hal itu membutuhkan pola transformasi yang cepat dan tepat agar tidak semakin tertinggal. Maka perlu dilakukan usaha peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas pendidikan.
Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) RI Muhadjir Effendi mengatakan Ilmu Pendidikan harus mempunyai kemampuan memprediksi masa depan. sehingga ketika berbagai macam pengetahuan tersebut dibutuhkan pada saatnya, bangsa ini sudah siap menghadapi dan dapat lebih kompetitif. Dan itu juga supaya kita mampu mengejar ketertinggalan.
"Menurut temuan dari Bank Dunia tahun 2018, ada 54 persen usia produktif Indonesia yang merupakan generasi mantan stunting. Dan itu adalah salah satu penyebab faktor SDM yang kita miliki belum kompetitif," ujarnya, dalam Forum FIP-JIP 2023, pada Rabu malam (5/7) di Hotel Alana.
Muhadjir menjelaskan meskipun stunting itu diukur dari panjang badan dan berat, namun sebetulnya itu hanya indikator saja. Karena sebetulnya yang penting itu otak janin atau bayi. Kalau otak ini gagal tumbuh pada seribu hari awal kehidupan maka hal itu tidak dapat dibenahi lagi.
"Sebagai komitmen terhadap pemberantasan stunting. Kementrian PMK telah menginstruksikan agar setiap Puskesmas dilengkapi dengan alat pemeriksaan kehamilan yang lengkap sehingga pasutri dapat memeriksakan kehamilannya dengan mudah dan murah," bebernya.
Menurut Muhadjir, sehubungan dengan peningkatan kualitas kesehatan bangsa. Maka peran dari Fakultas Ilmu Keolahragaan menjadi sangat tepat dan strategis. Sebab, dalam membangun Indonesia perlu manusia yang sehat, cerdas, kuat ditambah dengan faktor lain seperti berkarakter, terampil dan berakhlaq mulia.
"Semua faktor tersebut menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan dan sampai saat ini target kita masih sangat jauh dari keberhasilan," tegasnya.
Rektor UNY Sumaryanto juga menyampaikan UNY senantiasa berkomitmen untuk menciptakan generasi yang berkualitas. Selain melakukan pembenahan fasilitas perkuliahan, sejak beberapa tahun lalu UNY menerapkan kebijakan peningkatan kualitas dosen dan tenaga pendidikan.
"Dalam Forum FIP-JIP 2023 ini merupakan sarana silaturahim. Sehingga komitmen peningkatan kualitas pendidikan tersebut dapat tercapai secara paripurna dan semakin berkualitas," ungkapnya.
Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Psikologi (FIPP) Sujarwo juga mengatakan, FIP-JIP merupakan sebuah forum pertemuan para pemikir yang peduli terhadap permasalahan dan perkembangan pendidikan.
"Oleh karena itu, target utama dari pertemuan FIP-JIP adalah menghasilkanpemikiran solutif untuk menghadapi tantangan, permasalahan dan peningkatan kualitas pendidikan dalam kehidupan masyarakat," tuturnya.
Dan pada tahun ini, FIP-JIP berlangsung pada tanggal 5 sampai 7 Juli dengan mengusung tema ”Transformasi Ilmu Pendidikan Sebagai Landasan Utama Membangun Kualitas Sumberdaya Manusia Indonesia Unggul”.
Rangkaian kegiatan FIP-JIP 2023 ini dikemas secara optimal agar dapat memenuhi standar penguatan akademik dan non akademik yang meliputi, Seminar International, Temu Kolegial, Panca Lomba Kemahasiswaan serta kegiatan lainnya.