Djawanews.com – Pemerintah Provinsi DKI Jakarta membangun sumur resapan untuk mengatasi banjir Ibu Kota. Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria melalui akun instagramnya mengatakan tahun ini Pemprov DKI menargetkan pembangunan sumur resapan sebanyak 22.292 titik.
Melihat hal itu, Ketua Yayasan Keadilan Masyarakat Mandiri Ferdinand Hutahaean, berdasarkan pengamatannya ke lapangan, mengatakan pemprov DKI hanya fokus ke kuantitas tetapi tidak memperhatikan efektivitas sumur.
"Dari apa yang dilakukan di lapangan, saya perhatikan ini kesannya hanya sekedar mengejar jumlah (pembangunan sumur resapan) tetapi tidak berpikir kepada efektivitas dari sumur resapan itu sendiri," kata Ferdinand, mengutip jpnn.com, Senin, 8 November.
Ferdinand melihat proyek sumur resapan tidak akan maksimal mengatasi banjir di Jakarta. Alasannya kondisi tanah di Jakarta saat ini sudah tidak mampu maksimal menyerap air.
"Gubernur Jakarta Anies Baswedan sepertinya tidak memahami hal ini. Dia hanya tahunya menghitung jumlah sumur dikalikan sekian kubik air akan tertampung sekian kubik. Tetapi ini kan tidak mudah justru ini terkesan buang-buang anggaran," ujar Ferdinand.
Daripada membangun sumur serapan air, Eks politikus partai Demokrat itu menyarankan untuk merapikan saluran-saluran lingkungan di permukiman warga.
"Kemudian melakukan normalisasi kali bahkan memperdalam kali itu yang harus dilakukan, supaya daya tampung debit airnya lebih tinggi," ujar Ferdinand