Selain di Dataran Tinggi Dieng, fenomena embun membeku juga terjadi di Kabupaten Bandung.
Indonesia telah memasuki cuaca ekstrim, di Kecamatan Kertasari, Kabupaten Bandung mencatat suhu udara mencapai 9 derajat celsius. Suhu ekstrim tersebut kemudian menciptakan fenomena embun membeku.
Cuaca Ekstrim Picu Fenomena Embun Membeku
Fenomena embun membeku di Bandung tersebut terjadi pada hari Kamis (18/7) dini hari. Sama halnya dengan yang terjadi di Dataran Tinggi Dieng, embun beku tersebut terlihat menempel di rumput.
Berdasarkan pengakuan dari warga setempat, suhu dingin di wilayah tersebut sudah terjadi dalam sepekan terakhir. Perlu diketahui Kecamatan Kertasari terletak di ketinggian sekitar 1.700 mdpl.
“Dinginnya terasa berbeda dari biasanya. Kalau sekarang [suhu tadi malam] sampai 0 derajat celcius, dilihat dari termometer di pabrik,” kata Igin dilansir dari CNNIndonesia.com, Kamis (18/7).
Pria yang berprofesi sebagai pekerja kebun teh tersebut mengaku jika suhu dingin yang paling terasa menusuk tulang adalah pada Selasa (16/7) pagi. Selain itu Igin juga mengaku melihat embun beku bertebaran di lahan pertanian.
Messkipun hari ini embun beku masih nampak, namun berdasarkan pengakuan Igin suhu hari ini sudah lumayan mendingan dibandingkan dengan hari kemarin.
Peneliti Cuaca dan Iklim BMKG Provinsi Jawa Barat Muhamad Iid Mujtahiddin, sebelumnya mengatakan jika suhu terdingin rata-rata di Bandung saat puncak kemarau periode Juli dapat mencapai 16,4 derajat celsius sebagaimana yang tercatat pada tanggal 12 Juli.
Suhu dingin yang terjadi dalam beberapa hari terakhir di Bandung Raya atau beberapa titik di Indonesia, menurut BMKG adalah fenomena yang biasa atau wajar, mengingat akan datangnya musim kemarau.
Khusus daerah Jawa Barat sebenarnya musim kemarau sudah dimulai dari Bulan Juni dengan terlebih dahulu di wilayah Pantura yang kemudian bergerak ke arah selatan.
Kemudian pada saat musim kemarau angin yang bertiup melewati Jawa Barat, merupakan angin pasat tenggara atau angin timuran dari arah Benua Australia. Terkait angin dingin tersebut dikarenakan pada bulan Juli, Agustus, September Australia sedang mengalami puncak musim dingin.
Selain karena tiupan angin dingin dari Australia, fenomena suku ekstrim juga dipengaruhi oleh kelembapan pada ketinggian permukaan. Pada ketinggian hingga 1,5 km di atas permukaan laut, suhu relatif akan lembap sehingga akan adanya bentukan awan yang terlihat pada sore hari.
BMKG sendiri memprediksi puncak musim kemarau jatuh pada bulan Agustus-September dengan karakteristik suhu udara dingin dan kering. Fenomena embun membeku dengan demikian tidak hanya terjadi di Dieng saja loh…