Djawanews - Gubernur DKI Anies Baswedan pasti lagi pusing melihat Jakarta yang penambahan kasus positifnya melonjak, mencapai 7.505 kasus dalam sehari. Belum lagi mengenai rincian data di balik angka rekor tersebut.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia menjelaskan, trend kasus positif aktif pada anak di bawah usia 18 tahun masih bertambah.
Sebanyak 15% dari 7.505 kasus positif adalah anak-anak di bawah usia 18 tahun. Rinciannya:
- 830 kasus anak usia 6 - 18 tahun
- 282 kasus adalah anak usia 0 - 5 tahun
- 5.775 kasus adalah usia 19 - 59 tahun
- 618 kasus adalah usia 60 tahun ke atas
"Sebisa mungkin lakukan aktivitas di rumah saja bersama anak, karena kasus positif pada anak saat ini masih tinggi," kata Dwi dalam keterangan tertulisnya.
Distribusi 7.505 kasus positif tersebar di:
- Kepulauan Seribu 2 kasus
- Jakarta Barat 1.550 kasus
- Jakarta Pusat 836 kasus
- Jakarta Selatan 1.105 kasus
- Jakarta Timur 2.310 kasus
- Jakarta Utara 954 kasus
Ada juga data kasus yang masih dalam proses verifikasi sebanyak 748. Sedangkan, Kecamatan dengan jumlah kasus terbanyak, antara lain Ciracas 350 kasus, Cipayung 341 kasus, Kembangan 322 kasus, dan Pulo Gadung 305 kasus.
"Lonjakan bukan hanya terjadi pada angka kasus positif saja, tetapi juga pada jumlah pemakaman dengan protap Covid-19 di Jakarta. Secara berturut-turut, pada 22 Juni terdapat 150 pemakaman, lalu 23 Juni sebanyak 180 pemakaman, dan sampai dengan pukul 12 siang hari ini sudah 132 pemakaman yang menggunakan protap COVID-19. Situasi ini tidak bisa dibiarkan, kita harus waspada dan mencegah penyebaran COVID-19 ini bersama-sama," bebernya.
Sementara itu, jumlah keterisian tempat tidur isolasi maupun ICU di RS rujukan COVID-19 di Jakarta juga hampir penuh. Hingga 23 Juni, total tempat tidur yang disiapkan pada 140 RS yang merawat COVID-19 di Jakarta sebanyak 9.852 tempat tidur isolasi yang saat ini terisi 90% atau 8.874 pasien, lalu sebanyak 1.218 tempat tidur ICU yang kini terisi 86% atau 1.048 pasien.
Pemprov DKI Jakarta juga akan terus berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat dalam menyiapkan fasilitas isolasi mandiri terkendali yang tersebar di sejumlah wilayah, seperti penggunaan Rusun, salah satunya Rusun Nagrak, dan sejumlah GOR.
Dwi turut memaparkan perkembangan jumlah klaster di Jakarta. Untuk klaster perkantoran pada 14-20 Juni, ditemukan sebanyak 576 kasus positif dari 105 kantor. Sedangkan, untuk klaster keluarga pada 14-20 Juni sebanyak 10.967 orang positif dari 912 keluarga.
"Kami juga menyarankan warga mengurangi mobilitas, taati aturan bekerja dari kantor sebanyak 25% kapasitas dan sisanya bekerja dari rumah. Keluar rumah jika benar-benar penting, tentu kita semua tidak ingin jika kasusnya semakin bertambah ke depannya,” tambahnya.
Untuk mengetahui ragam perkembangan peristiwa regional, nasional dan mancanegara terupdate, ikuti terus rubrik Berita Hari ini di warta harian Djawanews. Selain itu, untuk mendapatkan update lebih cepat, ikuti juga akun Instagram @djawanews.