Djawanews.com – Jika dirasakan, dalam beberapa hari terakhir ini Jogja memiliki suhu yang relatif lebih panas dari biasanya. Lantas apakah peningkatan suhu tersebut ada kaitannya dengan aktifitas Gunung Merapi?
Terkait dengan fenomena tersebut, Kepala Stasiun Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Reni Kraningtyas menjelakan alasan naiknya suhu di Jogja.
Menurut Reni, suhu panas di Jogja bukan karena Gunung Merapi melainkan posisi matahari yang sudah berada di belahan bumi selatan. Hal tersebut membuat Pulau Jawa menerima intensitas radiasi yang masih tinggi dan membuat suhu udara terasa lebih panas.
“Tercatat suhu udara maksimal tanggal 6 November kemarin mencapai 34 Derajat Celcius, kemudian tanggal 7 November 33 Derajat Celcius dan tanggal 8 November 32 Derajat Celcius,” jelas Rini dilansir dari KR, (911).
Selain itu, Reni menjelaskan terdapat faktor lain yakni kondisi cuaca cerah. Menurutnya dalam beberapa hari ini terpantau sedikit tutupan awan dan hampir tidak ada yang menghalangi sinar matahari masuk ke bumi. Hal tersebut kemudian menyebabkan suhu bumi cepat tinggi dan terasa panas terik.
Maka dari itu, berdasarkan situasi tersebut menurut Reni tidak memiliki korelasi langsung dengan aktivitas Merapi yang naik ke Level III sejak 5 November lalu.
“Kebetulan memang bersamaan dengan naiknya status Merapi. Jadi, tidak ada hubungannya dengan Merapi,” imbuh Reni.
Selain peningkatan suhu di Jogja dan aktivitas Gunung Merapi, simak berita menarik dari berbagai daerah lainnya di Nusantara hanya di Warta Harian Nasional Djawanews. Untuk mendapatkan informasi cepat dan menarik jangan lupa ikuti Instagram @djawanewscom.