Djawanews.com – Ketakutan kepada varian Delta tampaknya telah menyelimuti masyarakat. Bahkan ada pemeberitaan yang menyebut varian ini dapat menginfeksi dalam hitungan detik. Apakah benar secepat itu?
Tampak berlebihan, namun Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Prof. Dr. Zubairi Djoerban, Sp. PD- KHOM yang akrab disapa Prof. Beri menegaskan, info tersebut bukanlah candaan.
Prof. Beri menjelaskan bahwa pernyataan itu merupakan hasil tracing di Australia, untuk kasus-kasus baru. Mereka menyelidiki penularan yang terjadi di Bondi Junction Westfield, sebuah pusat perbelanjaan, yang menunjukkan bagaimana cepatnya penularan Delta.
"Hal itu menjadi concern para ahli. Apalagi, kejadiannya tidak terjadi sekali saja di sana. Makanya, pejabat kesehatan di Australia mengingatkan, virus tidak lagi butuh waktu hingga 15 menit. Tapi, dimungkinkan bisa dalam hitungan detik," kata Prof. Beri via laman Instagramnya.
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana tranmisi yang begitu cepat terjadi?
Prof. Beri menjelaskan, dalam momen transmisi yang terekam dalam CCTV, virus didapati bertahan di udara cukup lama. Sehingga, seseorang bisa menghirupnya dan terinfeksi.
"Transmisi kontak sekilas ini telah didukung oleh pernyataan beberapa tokoh. Termasuk, Menteri Kesehatan New South Wales Brad Hazzard dan Ahli Epidemiologi Dunia Eric Feigl-Ding," tutur Prof. Beri.