Djawanews.com – Politisi Gerindra, Fadli Zon tidak terima dirinya dikaitkan dengan gerakan terorisme. Munculnya foto lama yang mengaitkan dirinya dengan terorisme, menurut Fadli, adalah upaya untuk memfitnahnya dengan cara yang kotor.
Adapun perihal sumbangan, Fadli Zon menekankan itu adalah murni sumbangan korban perang dari rakyat Indonesia.
Fadli Zon memberikan penjelasan yang cukup panjang mengenai hal tersebut melalui akun Twitter miliknya.
"Bersama Wakil Ketua DPR RI, @Fahrihamzah, kami menerima delegasi kemanusiaan FIPS tsb. mereka menyampaikan perkembangan situasi pengungsi Suriah di perbatasan Turki yg membutuhkan bantuan dari masyarakat Indonesia," tulis Fadli membuka penjelasannya, dikutip pada Jumat 18 Maret.
"Mereka menggalang dana untuk rumah sakit darurat, makanan dan pakaian bagi pengungsi korban perang," lanjut Fadli.
"Karena dana dikumpulkan dari masyarakat Indonesia, mereka meminta saya dan Saudara Fahri Hamzah secara simbolik menyerahkan bantuan kemanusiaan tersebut kepada FIPS," ungkap Fadli Zon lagi.
Fadli Zon menepis itu bagian dari organisasi terorisme, karena pemerintah melalui Kementerian Luar Negeri pun mendukung dan pernah bertemu.
"Sebelum bertamu ke DPR, pada tanggal 21 Mei 2015 FIPS juga telah bertamu ke Kementerian Luar Negeri yang diterima oleh Wakil Menteri Luar Negeri," tulis Fadli Zon.
Dia juga meyakinkan tentang azas keterbukaan dirinya dalam hal apapun, termasuk penyerahan sumbangan tersebut.
"Penyerahan ini diabadikan juga oleh wartawan yg hadir. Sy selalu terbuka bagi wartawan DPR RI untuk meliput. Di Akhir pertemuan mereka meminta foto penyerahan atas nama rakyat Indonesia tsb," ujar Fadli Zon.
Bagi Fadli Zon, dikaitkannya dia dengan terorisme adalah fitnah keji dan kotor. Karena dia menganggap semua yang dilakukan sudah jelas dan terbuka, baik dari asal usul dana dan juga proses penyerahan bantuan tersebut.
"Penjelasan ini sy buat untuk menepis fitnah sejumlah orang yg secara insinuatif berusaha memutarbalikan dukungan saya terhadap kemanusiaan seolah adalah bentuk dukunga terhadap terorisme. Itu fitnah yang sangat kotor dan keji sekali," ucap Fadli Zon.
Politisi Partai Gerindra tersebut menerangkan apa yang disampaikan melalui Twitter adalah bentuk pembelaan atas kabar yang tidak benar.